PERBANKAN yang tergabung dalam wadah Badan Musyawarah Per- bankan Daerah (BMPD) Provinsi NTB mendukung pelaksanaanprogram Bangga Buatan Lokal (BBL) yang dicanangkan Pemprov NTB. Komitmen bersamainsanperbankan tertuang saat diselenggarakannya Silaturrahim dan Rapat Koordinasi BMPD NTB pada Rabu, 13 Januari 2021 di Mataram.
Melalui kegiatan dukung Bela Beli Produk Lokal ini, Ketua BMPD Provinsi NTB, Heru Saptaji kepada Suara NTB,Kamis, 14 Januari 2021 mengatakan, program Bangga Buatan Lokal salah satu langkah mendukung percepatan pemulihan ekonomi daerah di tengah pandemi Covid-19.
‘’BMPD NTB akan mendorong imbauan upaya BBL 2021 dilingkungan perbankan,’’jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB ini.
BMPD NTB melihat tren pertumbuhan ekonomi NTB yang positif didorong oleh op- timisme dalam membangun perekonomian NTB pada tahun 2021. Hal tersebut menurutnya sejalan dengan arah kebijakan Bank Indonesia di Tahun 2021 yang memiliki rumusan 1+ 5.
Maksudnya, 1 (satu) yaitu prasyarat vaksinasi dan disiplin protokol Covid-19, dan 5 (lima) strategi pembangunan ekonomi daerah (dimensi ekonomi). Lima dimensi itu meliputi
(1)pembukaan sektor produktif yang aman, (2) percepatan stimulus fiskal, (3) peningkatan kredit  (sisi  permintaan  dan penawaran), (4) stimulus moneter dan kebijakan makro- prudensial yang akomodatif, dan (5) digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM. Perbankan di NTB yang tergabung dalam BMPD mendukung pelaksanaan program BBL. Hal ini dilakukan untuk mendukung percepatan pemulihan  ekonomi  di  Provinsi NTB.
Program tersebut nantinya berefek mendorong peningkatan konsumsi produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) yang berasal dari NTB. ‘’Perbankan dan pegawai dalam mendukung BBL ini diharapkan akan mempercepat pemulihan ekonomi NTB pada tahun 2021,’’ imbuhnya.
Di samping mendukung gerakan BBL, ke depan BMPD akan bersinergi dengan pemerintah daerah khususnya untuk menjalankan dimensi kesehatan sebagai agen protokol kesehatan Covid-19 dan keterlibatan dalam program implementasi protokol kese- hatan tersebut. (bul)