Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Provinsi NTB akan menyiapkan 1.000 guru bahasa Inggris untuk mendampingi siswa SMA sederajat sejak kelas XI dalam mempersiapkan diri mendaftar beasiswa LPDP. Saat ini sudah terdata 1.060 orang guru. Para guru bahasa Inggris tersebut akan menjalani tes terlebih dahulu sebelum menjadi pendamping siswa.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Nur Ahmad pada Rabu 31 Januari 2024 menjelaskan, pihaknya sudah melakukan persiapan dengan melakukan rapat bersama Brida, LPP, dan Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Utara. Pendataan guru sudah dilakukan pihaknya. Sebanyak 1.060 guru bahasa Inggris SMA/SMK seluruh NTB sudah terdata.
Para guru bahasa Inggris SMA/SMK yang sudah terdata itu akan diundang langsung oleh pihak Dikbud NTB. Mereka akan mengikuti tes pada 26—28 Februari 2024. Pelaksanaan test mirip pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) online. Dalam tes itu pihaknya bekerja sama dengan Rumah Bahasa dan LPP. “Tesnya berupa kemampuan guru dalam penguasaan TOEFL/IELTS,” ungkap Nur Ahmad.
Setelah tes itu, akan diketahui sejauh mana pengetahuan para guru. Tes itu akan menentukan jenis peningkatan atau upgrading kemampuan yang akan diberikan kepada guru agar memenuhi syarat untuk menjadi pendamping siswa. Namun bagi guru yang hasil tesnya sangat rendah dan sulit di-upgrade, tidak akan diikutkan sebagai pendamping siswa. Sementara untuk pembiayaan kegiatan ini serta honor guru sedang diupayakan sumbernya.
Pihaknya baru membahas persiapan guru pendamping. Sementara terkait teknis siswa yang bisa mengikuti pendampingan ini belum dibahas lebih lanjut. “Persiapan kemarin baru untuk gurunya. Siswa direncanakan mulai tahun pelajaran baru, sistemnya akan dibahas setelah guru pembina di-upgrade,” ungkap Nur Ahmad.
Rencananya, peluncuran program pendampingan guru bahasa Inggris kepada siswa ini akan diluncurkan di Pulau Lombok pada 19 Februari 2024 dan di Pulau Sumbawa 21 Februari 2024. Test guru pada 26—28 Februari 2024. Klasifikasi guru pendamping berdasarkan tes akan dilakukan pada 28 Februari sampai dengan 2 Maret 2024. “Sementara penentuan jenis treatment kepada guru akan dilaksanakan sebelum bulan puasa,” jelas Nur Ahmad.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, H. Aidy Furqan, pada Selasa 30 Januari 2024 menyampaikan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan strategi dan pembiayaan program tersebut. Dinas Dikbud NTB akan bekerja sama dengan lembaga lain seperti LPP NTB dan perguruan tinggi.
Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Drs.H.Lalu Gita Ariadi, M.Si., meminta pemangku kebijakan terkait seperti Dikbud, Brida dan para alumni ikut mempersiapkan calon awardee, terutama penguasaan Bahasa Inggris TOEFL sejak kelas XI. Hal ini berkaitan dengan dibukanya beasiswa LPDP pada tahun 2024.
“Saya sangat care dengan program beasiswa. Kita akan adakan 1.000 Guru Bahasa Inggris untuk mempersiapkan anak-anak kita mendapatkan beasiswa pendidikannya,” ujar Gita saat menerima para alumni LPDP NTB pada akhir pekan lalu.
Dihubungi terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB, Lalu Suryadi pada Selasa (30/1) menyampaikan, 1.000 guru tersebut akan direkrut dari guru bahasa Inggris yang ada di sekolah. Guru-guru tersebut akan dilatih mengajarkan TOEFL dan IELTS. Selanjutnya para guru bahasa Inggris itu mengajarkannya ke siswa kelas XI dan XII.
Para siswa yang tertarik melanjutkan pendidikan melalui beasiswa boleh mengikuti pendampingan tersebut secara gratis. “Tidak dibatasi siapapun siswa yang mau melanjutkan boleh ikut. Nantinya bisa diintegrasikan dengan kelas ekskul bisa juga kelas khusus. Pendampingan ini gratis,” ujar Lalu Suryadi.
Menurutnya, untuk pelaksanaan pelatihan pendampingan TEFL langsung dari Dikbud NTB, tetapi untuk penyiapan pelatihnya, akan ditangani Brida bersama beberapa lembaga mitra. Diharapkan dengan ada pendampingan ini akan memperbanyak anak-anak NTB lulus mendapatkan beasiswa ke perguruan tinggi.“Diharapkan akan lebih banyak lagi anak-anak kita yang lulus beasiswa,” harapnya. (ron)