WAKIL Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram, Hj. Baiq Mirdiati mendorong Pemkot Mataram untuk lebih intens memberikan pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuan kerja masyarakat Kota Mataram. Dorongan ini disampaikan menyikapi belum tercapainya target nol kemiskinan ekstrem di Kota Mataram.
Mirdiati tidak menyangkal bahwa target nol kemiskinan ekstrem di Kota Mataram, merupakan target yang cukup berat. Apalagi posisi saat ini, masyarakat miskin ekstrem di Kota Mataram tercatat sebanyak 20 ribu jiwa lebih. Karena nyatanya bantuan yang digelontorkan oleh pemerintah berupa PKH (Program Keluarga Harapan) dan lain sebagainya, belum mampu menghapus kemiskinan ektrem di Kota Mataram.
‘’Makanya kita harapkan pemerintah untuk lebih meningkatkan kegiatan pelatihan-pelatihan kerja,’’ katanya kepada Suara NTB di Mataram, kemarin. Demikian juga masyarakat yang sudah mendapatkan bantuan langsung berupa modal usaha, selanjutnya agar dibina sampai berhasil dan mandiri.
Sebaliknya, sambung Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Mataram ini, selama ini banyak pemuda yang setelah diberikan pelatihan, justru tidak mempunyai modal usaha untuk membuka usaha sesuai keahliannya masing-masing. ‘’Nah di sini mereka banyak mengeluh. Sehingga pengangguran dan kemiskinan tidak bisa turun seperti yang diharapkan,’’ ungkap anggota dewan dua periode ini.
Mirdiati mendorong adanya kolaborasi lintas OPD dalam mengatasi persoalan kemiskinan dan juga pengangguran di Kota Mataram. Dia mencontohkan, Dinas Sosial berkolaborasi dengan Dinas Tenaga Kerja. Masyarakat miskin yang diintervensi oleh pemerintah melalui Dinas Sosial, setelah mendapatkan bantuan, langsung diberikan pelatihan-pelatihan kerja yang digagas oleh Dinas Tenaga Kerja.
Idealnya, ada pengawasan dan pembinaan dari pemerintah menyertai bantuan yang digelontorkan kepada masyarakat. ‘’Jangan setelah dapat diberi bantuan dilepas begitu saja. Jadi kalau misalnya dapat bantuan modal usaha terus tidak ada pengawasan dan pembinaan, yang ada habis modalnya untuk kebutuhan konsumtif,’’ terang anggota dewan dari daerah pemilihan Mataram ini.
Demikian pula para pemuda yang diberikan pelatihan, sebaiknya diberikan juga bantuan modal usaha untuk mengembangkan keahlian yang sudah mereka dapatkan dari kegiatan pelatihan tersebut. Dengan cara itu, Mirdiati yakin, upaya penurunan angka kemiskinan, akan menunjukkan progres yang signifikan. (fit)