spot_img
Jumat, November 22, 2024
spot_img
BerandaEKONOMIBPS : Angka Tetap Produksi Padi NTB Tahun 2023 1,54 Juta Ton...

BPS : Angka Tetap Produksi Padi NTB Tahun 2023 1,54 Juta Ton GKG

Mataram (Suara NTB) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB merilis angka tetap (Atap) produksi komoditas pertanian NTB selama tahun 2023, salah satunya produksi padi.
Sebagaimana dipaparkan Kepala BPS Provinsi NTB, Wahyudin, di kantornya, Jumat 1 Maret 2024 kemarin pada 2023, luas panen padi mencapai sekitar 287,51 ribu hektare dengan produksi padi sebesar 1,54 juta ton gabah kering giling (GKG).

Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2023 mencapai 876,27 ribu ton. Luas Panen dan Produksi Padi di Provinsi Nusa Tenggara Barat 2023 (Angka Tetap). Luas panen padi pada 2023 mencapai sekitar 287,51 ribu hektare, mengalami kenaikan sebanyak 17,42 ribu hektare atau 6,45 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 270,09 ribu hektare.

Produksi padi pada 2023 yaitu sebesar 1,54 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 85,59 ribu ton atau 5,89 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 1,45 juta ton GKG. Lanjut Wahyudin, sementara itu, produksi beras pada 2023 mengalami kenaikan sebanyak 48,75 ribu ton atau 5,89 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 827,52 ribu ton.

Wahyudin menambahkan, Berdasarkan hasil Survei KSA, realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai sekitar 287,51 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sebesar 17,42 ribu hektare (6,45 persen) dibandingkan 2022 yang sebesar 270,09 ribu hektare. Puncak panen padi pada 2023 selaras dengan 2022 yaitu terjadi pada bulan Maret. Luas panen padi pada Maret 2023 adalah sebesar 73,77 ribu hektare, sedangkan pada Maret 2022 luas panen padi mencapai 84,41 ribu hektare.

Sementara itu, luas panen padi pada Januari 2024 mencapai 5,97 ribu hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2024 diperkirakan seluas 109,41 ribu hektare. Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari-April 2024 diperkirakan mencapai 115,38 ribu hektare, atau mengalami penurunan sekitar 43,46 ribu hektare (27,36 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari-April 2023 yang sebesar 158,85 ribu hektare.

Pada Januari 2024, produksi padi diperkirakan sebesar 32,00 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2024 mencapai 570,03 ribu ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari-April 2024 diperkirakan mencapai 602,03 ribu ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 274,33 ribu ton GKG (31,30 persen) dibandingkan 2022 yang sebesar 876,36 ribu ton GKG.

Peningkatan produksi padi yang cukup besar pada 2023 terjadi di beberapa wilayah potensi penghasil padi seperti Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Dompu. Hanya Kota Mataram yang mengalami penurunan produksi. Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2023 adalah Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Lombok Timur.

Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kabupaten Lombok Utara, Kota Mataram, dan Kota Bima. Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2024, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2024 adalah Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Sumbawa. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Kabupaten Lombok Utara, Kota Mataram, dan Kota Bima. (bul)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO