Mataram (Suara NTB) – Ratusan personel gabungan dilibatkan dalam pelaksanaan operasi keselamatan Rinjani tahun 2024 terhitung sejak tanggal 4 hingga 17 Maret atau selama 14 hari ke depan serentak di seluruh wilayah hukum Polda NTB.
“Operasi ini kami gelar untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, karena di tahun 2023 angka tersebut masih cenderung tinggi,” kata Direktur Lalu Lintas Polda NTB, Kombes Pol Romadhoni Sutardjo, kepada wartawan, Sabtu 02 Maret 2024.
Atensi khusus dalam operasi itu lanjut dia, yakni penggunaan knalpot brong dan pelanggaran kasat mata lainnya yang kerap dikeluhkan masyarakat. Bahkan masyarakat yang terjaring dalam operasi tersebut khusus balap liar akan langsung diberikan surat tilang. “Ada 811 personel yang kita libatkan dalam operasi tersebut, disamping sosialisasi tentang keselamatan berlalu lintas, kita juga tetap memberikan sanksi tegas bagi pelanggar lalu lintas,” sebutnya.
Operasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas, serta untuk menciptakan situasi yang kondusif menjelang bulan Ramadhan 1445 Hijriah. “811 personel gabungan akan kita sebar di berbagai titik lokasi rawan kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di seluruh wilayah NTB,” ucapnya.
Romadhoni juga mengimbau kepada seluruh masyarakat NTB untuk selalu tertib dan patuh terhadap peraturan lalu lintas. Karena pada prinsipnya keselamatan dan keamanan di jalan raya menjadi atensi khusus dalam operasi tersebut. “Ada beberapa fokus utama Operasi Keselamatan Rinjani salah satunya pengendara yang tidak menggunakan helm, menggunakan knalpot brong dan berkendara secara ugal-ugalan,” ucapnya.
Selain penindakan, operasi ini juga akan mengedepankan upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya tertib berlalu lintas. “Diharapkan dengan operasi ini, dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah NTB dan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas,” pungkasnya. (ils)