Giri Menang (Suara NTB)- Akibat kondisi yang rusak parah, warga rela menggunakan dana pribadi untuk memperbaiki jalan Provinsi yang berada di Desa Kuripan Lombok Barat. Bukan kali ini saja jalan itu diperbaiki secara swadaya, namun sebelumya juga kepala desa setempat juga menggunakan uang pribadi untuk tambal sulam jalan yang telah lama rusak parah tersebut.
Seharusnya, apa yang dilakukan warga ini menjadi tamparan keras bagi Pemprov agar jangan diam melihat kondisi jalan yang merupakan akses strategis bagi warga dan menuju jalur bendahara tersebut. “Ini dikerjakan menggunakan dana pribadi (sumbangan) warga,” tegasnya, kemarin. Sumbangan itu dari salah seorang anggota DPRD TGH Hardiyatullah yang maju nyaleg dan terpilih pada pileg tahun ini. Sebelumnya juga dana pribadi dipakai untuk memperbaiki jalan yang berlubang tersebut.
Pada bulan Ramadhan lalu, jelang perayaan pawai takbiran idul Fitri pihaknya memperbaiki karena khawatir jama’ah yang ikut pawai menjadi korban.”Ini sudah beberapa kali diperbaiki dari dana sumbangan warga, seharusnya provinsi ini harus malu, mestinya Pemprov segera sikapi karena ini tanggung jawab Pemprov,” kritiknya.
Ia menegaskan, warga masyarakat menagih janji Pemprov NTB terkait perbaikan jalan provinsi yang kondisinya rusak parah di wilayah setempat.
Janji perbaikan jalan sepanjang 2-3 kilometer tersebut, disampaikan pada saat program “Jum’at Salam” perdana yang dilaksanakan PJ Gubernur di wilayah Gerung Lobar, akhir tahun lalu. Lebih-lebih jalan itu sangat vital dan strategis, sebagai penghubung ke akses jalur Bandara.
Kades Kuripan, Hasbi menegaskan, kondisi jalan provinsi di wilayahnya rusak parah. “Kami bersama masyarakat mendesak jalan provinsi ini (Gerung – Kuripan – Sulin) segera ditangani tahun ini, karena pada program Jum’at Salam pak PJ Gubernur, disampaikan oleh PU yang turun ke desa kami, tahun ini dikerjakan,” tegasnya.
Waktu itu pihaknya mengajak PLT Kadis PU dan jajaran Kabidnya turun mengecek kondisi jalan dan ke lokasi wisata kolam renang yang melalui jalan rusak tersebut. Ia berharap agar janji itu ditepati Pemprov, sebab jangan sampai program Jum’at salam yang digagas oleh PJ Gubernur hanya sekadar seremonial tanpa ada tindaklanjutnya. “Jangan sampai program Jum’at salam ini, jadi Jumat wasalaam,” tegasnya. Pasalnya, kondisi jalan ini sudah lama rusak parah, tidak pernah diperbaiki. Padahal, jalan ini sangat vital bagi warga. Baik warga yang mau ke sawah, pasar, sekolah, puskesmas dan lainnya.
Tidak itu saja jalan sangat strategis karena menjadi jalan pintas terdekat ke jalur Bandara. “Sehingga bicara prioritas atau urgen, jalan ini paling sangat urgen dan mendesak ditangani,” tegasnya. Akibat kondisi yang rusak parah, sering kali dikeluhkan warga desa. Pasalnya, akibat jalan berlubang tersebut, warga sering mengalami kecelakaan. “Sering terjadi kecelakaan,” ujarnya.
Pihaknya pun sudah sering kali mengusulkan penanganan jalan ini melalui surat dan proposal ke Kabupaten hingga Provinsi. Hampir tiap tahun diusulkan namun tidak ada progresnya. Tak sampai di situ, pihaknya juga menyuarakan perbaikan jalan ini, sejak ia dilantik sebagai Kades tahun 2019 lalu. Pada rapat seperti Musrenbang kecamatan, hingga Musrenbang kabupaten ia selaku delegasi kecamatan menyuarakan penanganan jalan ini agar masuk prioritas.
Selain itu, pada momen kunjungan Bupati dan Gubernur yang berkunjung ke desa setempat ia sampaikan agar jalan itu segera ditangani. Namun sampai saat ini belum direalisasikan. ‘’Kami berharap kepada pak PJ Gubernur bisa dilaksanakan,” harapnya. Karena pada saat Jumat salam Dinas PU menjanjikan menangani jalan sepanjang sekitar 2-3 kilometer tersebut tahun ini. Namun hingga kini belum ada kepastian apakah masuk pada APBD Provinsi atau tidak. Kalaupun tidak dibangun dua jalur, pihaknya berharap diperbaiki dan dilebarkan saja. (her)