spot_img
Jumat, November 22, 2024
spot_img
BerandaNTBSUMBAWA BARATSuplai Lokal Habis, Program Beras ASN KSB Dihentikan

Suplai Lokal Habis, Program Beras ASN KSB Dihentikan

Taliwang (Suara NTB)  -Program beras ASN di Kabupaten Sumbawa Barat ternyata sudah dihentikan. Sekitar 2 bulan terakhir, para ASN mengaku tidak menerima lagi pembagian beras dari program tersebut.

Biasanya penyaluran beras ASN itu akan dibagikan setiap awal bulan. Namun sejak memasuki tahun 2024 praktis tidak ada proses distribusi lagi oleh mitra pelaksana. “Kami di sini untuk bulan Januari, Februari belum terima beras ASN itu,” ungkap seorang ASN di salah satu kantor OPD di lingkungan KTC.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda KSB, Suhadi yang dikonfirmasi perihal terhentinya penyaluran program beras ASN itu tak menampiknya. Menurut dia, terhitung tahun 2024 pemerintah memutuskan untuk menghentikan program tersebut. “Iya memang sudah tidak berjalan lagi,” katanya, Kamis (7/3).

Penghentian program beras ASN itu, kata Suhadi karena ketiadaan suplai. Dia menjelaskan, para mitra pelaksana saat ini kesulitan memperoleh beras karena tidak adanya produksi gabah di tingkat petani lokal. “Kan program itu bertujuan untuk membantu penyerapan gabah petani. Sekarang kan tidak ada panen, jadi mitra pelaksana mau dapat dari mana berasnya,” cetusnya.

Program beras ASN itu akan dapat kembali dilaksanakan jika kemudian terjadi kelebihan produksi gabah petani. Dan untuk saat ini pemerintah belum berencana untuk menjalankannya mengingat produksi gabah petani sangat terbatas. “Bahkan bisa dibilang tidak ada suplai beras lokal kan sekarang. Tapi kemudian para ASN tidak perlu khawatir karena hak mereka itu tetap kita berikan setiap bulan dalam bentuk uang makan seperti semula,” janji Suhadi.

Untuk diketahui program beras ASN ini sebelumnya digagas oleh Pemda KSB dalam rangka membantu penyerapan dan stabilisasi harga di tingkat gabah petani. Para mitra yang ditugasi menyalurkan beras ASN itu merupakan pengelola dana pengaman harga dasar gabah (HDG) tahun 2022 lalu.

Bupati KSB, H. W. Musyafirin menginisiasi program itu saat melihat harga gabah di tingkat petani anjlok. Maka pemerintah menyalurkan dana pengaman HDG melalui sejumlah pihak ketiga. Dan para pihak ketiga itulah yang sekaligus menjadi mitra pelaksana program beras ASN dimana pembiayaannya berasal dari uang makan ASN yang sengaja ditambah sebesar Rp100.000/orang.

Sebelum benar-benar dihentikan, program beras ASN itu sempat dikeluhkan oleh para mitra pelaksana. Kenaikan harga gabah di tahun 2023 lalu membuat pelaksana merasa berat meneruskan kemitraannya pada program tersebut karena harus mengeluarkan biaya tinggi. Namun saat itu oleh pemerintah membolehkan mereka untuk mengurangi takaran beras ASN menyesuaikan dengan harga pembelian Rp100.000.

Tetapi memasuki tahun 2024 ini, baik mitra pelaksana maupun pemerintah sudah tidak punya pilihan lain selain menyetopnya. Pasalnya suplai beras lokal benar-benar habis akibat tidak adanya produksi gabah di tingkat petani yang disebabkan dampak kemarau panjang. (bug)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO