PERGERAKAN ekonomi selama Ramadhan 2024 diprediksi meningkat seiring dengan meningkatnya belanja kebutuhan masyarakat, terlebih menjelang lebaran. Aneka kue dan busana lebaran menjadi incaran masyarakat, sehingga aktivitas jual beli akan lebih dari biasanya. Namun Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi mengingatkan masyarakat agar tetap bijak dalam berbelanja dan yang tak kalah pentingnya yaitu mengutamakan membeli produk lokal. Terlebih produk lokal kini kualitasnya makin bagus dan memiliki daya saing.
“Mari kita bijak menggunakan rupiah sesuai dengan kebutuhan kita. Penghasilan yang kita peroleh harus ada yang menjadi investasi dan ada yang ditabung. Jangan dipakai semua. Dan menghadapi Idul Fitri ini mari kita belanja ke UMKM dan mari kita bela beli produk lokal NTB supaya UMKM kita juga tersenyum menghadapi lebaran,” kata Hj. Lale Prayatni di acara Serambi yang digelar oleh Bank Indonesia NTB kemarin. Ia mengajak masyarakat untuk bijak berbelanja dalam memenuhi kebutuhan. Dan sesuai dengan semangat Ramadhan, maka harta yang dimiliki agar sebagiannya diberikan kepada fakir miskin, anak-anak yatim dan orang-orang yang menerima sedekah. “Banyak-banyak berbagi untuk meraih kemenangan,” katanya.
Penjabat Gubernur NTB Drs H. Lalu Gita Ariadi, M.Si dalam berbagai kesempatan juga sering membicara tentang pentingnya masyarakat memiliki semangat membela dan membeli produk lokal NTB. Sebab pelaku IKM maupun UMKM kini memiliki produk yang beragam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mulai dari aneka jajanan, perabot rumah tangga hingga pakaian. Menurutnya, program Jumat Salam atau Jumat Belondong yang telah dilaksanakan selama beberapa bulan terakhir ke desa-desa, salah satu tujuannya adalah bagaimana menggeliatkan produk lokal, seperti batik, tenun, kerajinan tangan hingga kuliner lokal. ASN yang turun ke desa-desa setiap hari Jumat dianjurkan untuk membeli produk milik masyarakat agar tuang berputar di desa.
Sebelumnya, Bank Indonesia Provinsi NTB memperkirakan outflow atau uang tunai yang keluar pada Bulan Suci Ramadhan hingga Idul Fitri 1445 H/2024 ini mencapai Rp3,43 triliun. Perkiraan kebutuhan uang tunai tahun ini meningkat 5 persen dari tahun 2023.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry A Harahap mengatakan, Uang Pecahan Kecil (UPK) diperkirakan meningkat hingga 20 persen, sedangkan UPB (Uang Pecahan Besar) di kisaran 4 persen. Kenaikan permintaan uang ini dipengaruhi oleh penyaluran Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji 13 ASN Polri & TNI, THR bagi pegawai sektor swasta. Hal ini juga dipengaruhi oleh lonjakan arus mudik pasca pandemi, pencairan Bansos PKH dan BPN, libur panjang dan peningkatan konsumsi rumah tangga pada hari besar keagamaan.
Guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 H, BI NTB telah menyiapkan uang kartal mencapai Rp3,63 triliun dengan jumlah Uang Perahan Besar Rp100 ribu sampai dengan Rp50 ribu sebesar Rp3,32 triliun dan Uang Pecahan Kecil ≤Rp20 ribu sebesar Rp306,9 miliar.
“Jumlah tersebut sangat siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Ramadan hingga Lebaran nanti yang diproyeksikan mencapai Rp3,43 triliun, meningkat 5,3 persen dibandingkan Ramadhan tahun Ialu,” kata Berry.(ris)