spot_img
Minggu, Desember 15, 2024
spot_img
BerandaEKONOMIHarga Beras Turun

Harga Beras Turun

KEPALA Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq. Nelly Yuniarti menyampaikan harga beras di pasaran turun. Setelah sebelumnya harga komoditas pangan strategis ini memuncak hingga sampai Rp19.000 lebih perkilo untuk beras kualitas premium.

Berdasarkan laporan hasil pemantauan timnya di pasar-pasar tradisional percontohan, saat ini harga beras kualitas terbaik sudah turun ke Rp13.000/Kg sampai Rp14.000/Kg. sebelumnya, harganya mencapai Rp16.000/Kg. Penurunan harga ini, katanya dipengaruhi oleh masuknya musim panen disejumlah titik. Meskipun belum musim panen raya. Dan harga beras ini diyakini trennya akan mengalami penurunan.

Namun, persoalan lain yang tak dinampikkan adalah pembelian gabah petani oleh pengusaha – pengusaha luar daerah. Menurut kepala dinas, contoh kasus di Kabupaten Lombok Utara, petani memilih menjual gabahnya ke pengusaha luar lantaran terikat dari awal dengan pemberi dana.

“Untuk kebutuhan pembelian pupuk, dan biaya produksi, petani sudah duluan mengambil uang. Jadi harus jualnya ke pemilik uang (ijon),” ujarnya. 

“Masih (gabah yang keluar) terpantau, cuma ternyata petani masih banyak yang kirim keluar, terutama gabah dari Loteng dan Lotim, karena harga di luar lebih tinggi,” ujar Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, Rabu (27/3). 

Seharusnya, menurut kepala dinas, petani juga harus memiliki kesadaran agar menjual beras/gabahnya untuk memenuhi kebutuhan stok dalam daerah terlebih dahulu. Sehingga tidak terulang kejadian tahun 2023 lalu, di mana gabah NTB diboyong ke luar daerah, dampaknya NTB yang kekurangan sehingga harga beras tinggi di pasaran.

“Seharunya yang dibawa keluar itu sudah dalam bentuk beras, bukan gabah. Supaya mesin-mesin penggilingnya hidup. Teman-teman yang kerja di penggilingan dapat gaji, kita juga dapat pakan atau dedak,” tandasnya. (bul)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO