Mataram (Suara NTB) – Dinas Perdagangan Kota Mataram akan mengawasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) saat mudik lebaran. Potensi kecurangan dengan mengurangi takaran patut diwaspadai. Pengurangan takaran merugikan pelanggan.
Pengawasan terhadap SPBU di Kota Mataram, kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Uun Pujianto pasca temuan dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia disinyalir empat SPBU curang dengan mengubah meteran pada dispenser pengisian bahan bakar.
Menurutnya, permainan pada dispenser BBM akan merugikan konsumen karena takaran diterima tidak sesuai. “Nanti kita akan awasi,” terang Uun dikonfirmasi pada Selasa 26 Maret 2024.
Uun menegaskan, belum ada laporan perihal kecurangan stasiun pengisian bahan bakar umum di Kota Mataram. Selama ini, Bidang Kemeteorologian rutin melakukan tera mesin dispenser SPBU. Tera dilakukan sekali dalam setahun. Sementara, pengawasan dilakukan tiap tiga bulan.
Kecuali sambungnya, ada laporan dari masyarakat terkait SPBU yang disinyalir mengurangi takaran atau memainkan mesin dispenser, maka petugas akan langsung turun mengecek ke lokasi. “Seperti tahun lalu, ada laporan warga terkait SPBU di Bertais. Langsung bidang meteorologi turun mengecek ke lokasi,” jelasnya.
Saat mudik lebaran kebutuhan bahan bakar mengalami peningkatan dari sebelumnya. Karena itu, pengelola SPBU diingatkan tidak memainkan atau melakukan kecurangan terhadap takaran BBM yang berpotensi merugikan konsumen.
Uun menegaskan, pengelola SPBU yang ketahuan curang akan dikenakan tindakan. Tindakan berupa pemberian surat teguran sampai melakukan penyegelan mesin dispenser. “Kalau sudah kita ingatkan tetap tidak digubris langsung kita segel,” tegasnya.
Pihaknya meminta masyarakat melaporkan bilamana mencurigai SPBU mengurangi takaran pengisian bahan bakar minyak, sehingga merugikan konsumen. (cem)
