Mataram (Suara NTB) – Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Internasional di Malaysia pada Rabu 28 Februari 2024. Pengabdian kepada masyarakat ini diikuti oleh 30-an Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia dengan latar belakang pekerjaan yang beragam.
Tim pengabdian kepada masyarakat Ummat di Malaysia diketuai oleh Dr. Ibrahim, M.Sc., dengan anggota Ilham Zitri, M.I.P., Inka Nusamuda Pratama, M.IP., dan satu orang mahasiswa. Mereka juga sebagai pemateri dalam kegiatan pengabdian ini.
Ketua Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat di Malaysia, Dr. Ibrahim, M.Sc., yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Ummat mengatakan, pengabdian kepada masyarakat di Malaysia mengusung tema Pelatihan Pengembangan Ekonomi Kreatif pada Pekerja Migran Indonesia di Malaysia.
“Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini berkaitan dengan ekonomi kreatif PMI di Malaysia. Kegiatan dilakukan selama satu hari. Harapan pengabdian kepada masyarakat internasional ini mampu memberikan peluang bagi PMI dalam membantu keluarga,” jelas Ibrahim.
Kegiatan pemberian materi dalam bentuk ceramah dan diskusi. Ibrahim membeberkan, alasan adanya pengabdian kepada masyarakat internasional ini karena Tingkat pendapatan utama dan sampingan PMI di Malaysia relatif masih rendah. “Serta skill PMI dan inovasi-inovasi dalam membaca peluang belum ada,” ungkap Ibrahim.
Ada beberapa sub tema dalam pengabdian ini, yaitu sumber keuangan dalam membangun ekonomi kreatif yang disampaikan Ibrahim. Selain itu, Inka Nusamuda Pratama menyampaikan, sub tema peluang dan tantangan membangun ekonomi kreatif PMI, dan Ilham Zitri membahas sub tema digitaliasi hasil ekonomi kreatif.
Menurut Ibrahim, kegiatan pengabdian kepada masyarakat internasional ini tidak cukup sampai pertemuan kemarin. Perlu ada tindak lanjut program berikutnya.
“Pelaksanaan kegiatan PKM internasional ini tidak cukup sampai di sini. Namun perlu ditindaklanjuti dengan program-program lain, sehingga memberi nilai manfaat bagi PMI saat kembali negeri asal (Indonesia),” harap Ibrahim. (ron/*)