spot_img
Kamis, Februari 6, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMRekanan Mulai Pasang Lampu Hemat Energi

Rekanan Mulai Pasang Lampu Hemat Energi

Mataram (Suara NTB) – Tender pemasangan lampu hemat energi atau solar cell telah rampung. Rekanan mulai memasang tiang, lampu serta jaringan di beberapa ruas jalan di Kota Mataram. Proyek senilai Rp10 miliar itu, diharapkan menjadi solusi untuk menekan biaya penerangan jalan umum (PJU).

Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin dikonfirmasi pada Kamis 04 April 2024 menjelaskan, pemasangan penerangan jalan umum tenaga surya atau solar cell telah dimulai oleh rekanan. Rekanan telah menandatangani kontrak sejak 13 Maret 2024, dengan masa kontrak selama 70 hari kerja. Pengadaan barang dan jasa, ini lebih awal karena perencanaan disusun tahun 2023 dan aliran kas di bulan Maret. “Iya, sudah mulai dipasang di beberapa titik,” kata Zulkarwin.

Pemasangan PJU solar cell difokuskan di kawasan Lingkar Selatan mulai dari Jalan Dr. Soedjono sampai Jalan TGH. M. Rais, Kelurahan Pagutan. Ia menyebutkan, sejumlah 116 titik lampu dipasang untuk dua lengan di median jalan dan 26 titik untuk satu lengan. “Totalnya sebanyak 142 titik,” sebutnya.

Penggunaan lampu hemat energi sesuai arahan atau direktif dari Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana dengan tujuan menjadikan beberapa PJU menggunakan energi terbarukan. Lampu hemat energi ini dinilai mampu menekan biaya untuk pembayaran PJU setiap bulannya. “Tujuan sebenarnya adalah menghemat pembayaran ke PLN,” jelasnya.

Pemasangan lampu solar cell menelan anggaran mencapai Rp10 miliar. Mantan Camat Selaparang ini menegaskan, rekanan memiliki tanggungjawab selama pemasangan bahwa lokasi atau titik galian dikembalikan dengan kondisi semula. Lampu memiliki garansi selama lima tahun. Artinya, jika ada masalah atau lampu mati, penyedia harus bertanggungjawab mengganti. Kecuali, terjadi post mayor yang tidak ditanggung oleh asuransi. “Kita tekankan sisa galian itu harus dikembalikan seperti semula,” katanya.

Disinggung mengenai tagihan PJU terus membengkak setiap tahun? Pihaknya mengaku serba dilematis mengelola penerangan jalan umum tersebut. Pasalnya, pembayaran PJU berada satu tempat dengan penerangan jalan lingkungan. Dengan jumlah lampu 3.300 titik keseluruhan atau 100 persen menggunakan meterisasi. Sementara, penerangan jalan lingkungan masih menggunakan kontrak daya. Hal ini mempengaruhi tagihan penggunaan listrik di Kota Mataram. “Tidak bisa dihitung meterisasi karena PJL masing menggunakan kontrak daya,” demikian kata dia. (cem).

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO