Giri Menang (Suara NTB) – Sebanyak 56 paket dari 62 paket proyek di Lombok Barat (Lobar) belum dilelang. Sejauh ini baru enam paket proyek yang sudah proses lelang dan empat d iantaranya selesai lelang. Sedangkan sebagian besar paket belum masuk dokumen lelangnya ke Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP BJ) dari OPD setempat.
OPD-OPD yang masih lelet ajukan lelang mendapat peringatan Sekda Lobar H. Ilham agar segera menyelesaikan proses lelang tersebut, mengingat waktu sudah memasuki bulan April.
Ketua Komisi III DPRD Lobar H. Jumahir, mengingatkan Pemda Lobar segera mempersiapkan berbagai berkas untuk melakukan lelang tender proyek pembangunan tahun 2024. “Sebab kami tak ingin kejadian seperti tahun sebelumnya, yakni dana pusat yang ditarik kembali akibat keterlambatan proses lelang tender proyek tersebut,” tegasnya, kemarin.
Ia tidak ingin mendengar alasan keterlambatan administrasi nantinya malah menyebabkan proses pelelangan di unit pelelangan barang dan jasa yang menjadi terhambat. “Yang sudah pelelangan lebih awal adalah yang sifatnya infrastruktur fisik, kalau pengadaan belum,” beber Jumahir.
Sementara Kepala Bagian ULP BJ Setda Lobar Lalu Agha Farabi menyebut dari data Bagian ULP-BJ Setda Lobar, 62 paket proyek tersebut berada di Lima OPD. Dari sekian paket ini, baru ada enam yang sudah berproses (lelang) yakni paket jalan, sisanya belum masuk pengajuan dokumen dari OPD.
Melihat time line waktu yang ada, pihaknya masih optimis bisa selesai lelang lebih cepat. Kendati demikian, Sekda kembali akan mengirim surat kepada semua OPD terkait untuk menggenjot proses lelang tersebut. Hal ini untuk mencegah terjadinya keterlambatan lelang yang berimplikasi pada pengerjaan proyek. (her)
