Dompu (Suara NTB) – Partai Hanura Kabupaten Dompu pada Pemilu 2024 lalu berhasil meloloskan 2 orang kadernya menjadi anggota DPRD Kabupaten Dompu periode 2024 – 2029. Kendati jumlah kursi sama dengan hasil Pemilu 2019 lalu, Partai Hanura buka peluang mengusung kadernya sebagai calon wakil Bupati Dompu di Pilkada serentak tahun 2024.
Kurniawan Ahmadi, anggota DPRD Dompu dari Partai Hanura yang kembali terpilih pada Pemilu 2024 lalu dari daerah pemilihan (Dapil) Dompu 4 meliputi kecamatan Manggelewa dan Kilo dengan dukungan suara pribadi 2.108 suara. Pengalamannya sebagai anggota DPRD Dompu selama 3 periode dan 2 periode menjadi kepala Desa Nusa Jaya Kecamatan Manggelewa membuatnya diperhitungkan untuk diusung partainya.
Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Dompu, H. Sanusi, S.Sos yang dikonfirmasi, Rabu (3/4) kemarin mengaku, saat ini tengah menghitung peluang untuk mengusung kader sendiri sebagai calon wakil Bupati Dompu di Pilkada 2024 mendatang. Survei internal tengah dilakukan untuk mengukur potensi keterpilihan dari kemungkinan pasangan calon yang muncul. “Partai Hanura akan tetap membuka pendaftaran bakal calon Bupati dan wakil Bupati. Mungkin Mei kita sudah buka (pendaftarannya) sambil menunggu instruksi DPP,” ungkap H. Sanusi
Karena Partai Hanura hanya memiliki 2 kursi keterwakilan Dewan, tentu harus berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung pasangan calon. Sehingga bakal calon yang akan diusung adalah bakal calon yang memiliki dukungan minimal 4 kursi dan Hanura akan melengkapi untuk memenuhi syarat minimal dukungan.
Beberapa tokoh yang digadang – gadang akan maju di Pilkada Dompu telah membangun komunikasi dengan Partai Hanura. Tapi komunikasi itu belum secara formal dan hanya sebatas penjajakan. “Kita akan ajak komunikasi dengan semua, tapi pada akhirnya kita akan buka pendaftaranya,” terangnya.
Pada Pilkada 2019 lalu, Partai Hanura mengusung pasangan H Kader Jaelani – H Syahrul Parsan, ST, MT (AKJ Syah). Potensi untuk mengusung kembali pasangan ini juga masih sangat terbuka. Hal itu bergantung dari kemungkinan keterpilihan dan hasil komunikasi dengan partainya. (ula)