Giri Menang (Suara NTB) – Dari 121 Desa dan Kelurahan di Lombok Barat (Lobar), 80 desa sudah disasar program Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap (PTSL) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Lombok Barat. Tahun ini BPN kembali melaksanakan program PTSL menyasar 2.200 bidang untuk penerbitan sertifikat gratis. Di mana lima desa menjadi sasaran program PTSL ini.
Kepala BPN Lobar, Ir Lalu Suharli, MM, ditemui media kemarin menyebut, dari 119 desa dan 3 Kelurahan di Lobar yang sudah disasar PTSL baru 80. “Sudah 80 desa yang kita sasar,” terang Suharli. Sedangkan sisa desa akan terus disasar program PTSL secara bertahap. Termasuk tahun ini, pihaknya melaksanakan program 2.200 bidang. “Tahun ini kita laksanakan 2.200 bidang,” terangnya.
Ia mengatakan, 2.200 bidang itu dialokasikan di lima desa. Yang paling banyak di desa Batu Putih kecamatan Sekotong dengan 1.000 bidang dan desa Pelangan 1.000 bidang. Sedangkan sisanya 200 bidang itu untuk melengkapi berkas-berkas dulu yang tertinggal tersebar di daerah Lembuak dan daerah Narmada. Program PTSL yang diperoleh tahun ini agak sedikit, kemungkinan karena kondisi keuangan negara.
Menyoal adanya pembiayaan program PTSL ini, menurutnya ada ketentuan dibolehkan khusus untuk wilayah NTB maksimal Rp350 ribu. Itu kata dia diatur SKB 3 Menteri, yakni Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional. Adanya SKB 3 Menteri ini, pihak desa boleh menarik biaya maksimal Rp350 ribu sedangkan untuk di wilayah Jawa Rp150 ribu. Biaya itu dipakai untuk mengurus alas-alas hak, seperti pembuatan Pal, materai dan lainnya.
Akan tetapi pihaknya sangat berharap agar PTSL ini gratis, kalau pihak desa menanggung biaya tersebut. Namun itu tergantung dari desa. Pembiayaan ini diatur, karena jangan sampai terjadi pemungutan semau-maunya. Sehingga dengan adanya pengaturan ini justru mencegah itu terjadi. (her)
