Mataram (Suara NTB) – Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) provinsi NTB, Julmansyah, S.Hut., MAP mengatakan bahwa Lotim membutuhkan tambahan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) karena wilayahnya yang sangat luas.
Di kawasan wisata Pendakian Gunung Rinjani saja Lotim diperkirakan mampu menghasilkan 11 ton sampah dalam setahun, sehingga tambahan TPST sangat dibutuhkan.
Julmansyah mengatakan bahwa TPST Ijo Balit tidak bisa menampung seluruh sampah yang dihasilkan oleh penduduk Lombok Timur. Apalagi, sarana prasarana seperti armada yang sangat terbatas.
“Sebenarnya Lombok Timur itu idealnya 3 TPA, kalau 1 TPA itu kan enggak cukup meng-cover satu wilayah, saking luasnya,” katanya. Oleh karena itu, Julmansyah berencana untuk membangun TPST lagi di wilayah Sembalun dan melakukan aktivasi pada TPS3R yang ada di Lombok Timur. Adapun ia berharap bahwa pemerintah Lombok Timur sebagai pemerintah daerah lebih pro aktif terkait dengan rencana pembangunan TPST ini. Pun dengan rencana pembangunan TPST baru di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Sebagai destinasi prioritas, pembangunan TPST di kawasan TNGR dinilai menjadi alternatif terbaik dalam menangani permasalahan sampah yang ada di kawasan ini. “Sehingga memang kita pikir Sembalun ini harus memiliki wise manajemennya tersendiri sebagai destinasi prioritas sebelum jauh lebih parah dari lokasi yang lain,” lanjutnya. Akibat dari banyaknya sampah yang dihasilkan di kawasan wisata pendakian, dinilai bahwa program “bawa turun sampah” belum diterapkan oleh para pendaki. Menyikapi hal tersebut, Julmansyah mengaku bahwa pihaknya akan terus melakukan perbaikan terkait dengan program tersebut. (era)