Giri Menang (Suara NTB) – Lokasi wisata Sungai Bawaq Are Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Lombok Barat (Lobar) yang ramai pengunjung tiap akhir pekan, akhir-akhir ini terganggu dengan pemagaran sepanjang pinggir wisata sungai tersebut. Pemagaran itu dilakukan oleh sejumlah oknum yang mengklaim pemilik lahan tersebut.
Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Sesaot, Sarbini, dikonfirmasi media mengatakan pemagaran tersebut sudah masuk ke kawasan sungai. “Masuk kawasan sungai yang dipagari,”kata Sarbini, Kamis 25 April 2024.
Ia menyebut, hasil dari koordinasi Kepala Dusun (Kadus) dan pengelola kawasan wisata bahwa klaim yang dilakukan pihak tersebut sudah memiliki sertifikat. Pihaknya pun akan melakukan klarifikasi ke BPN memastikan hal tersebut.
Pihak desa akan melakukan pemanggilan kepada oknum yang melakukan pemagaran. Pihak desa berharap, bisa menyelesaikan masalah ini secara musyawarah. Kades ingin memastikan bahwa pemagaran apakah memang perintah dari pemilik lahan atau seperti apa. Pemilik lahan dikatakan adalah seorang dari Mataram. “Pemagaran dilakukan sejak Ramadhan lalu,” ucapnya.
Dampak dari pemagaran ini membuat pengunjung berkurang. Yang biasanya pada Lebaran Topat mencapai 3 ribuan pengunjung. Namun pengunjung lebaran topat tahun ini hanya sekitar 1,5 ribu hingga 2 ribu pengunjung. Padahal lokasi wisata tersebut adalah sumber penghasilan masyarakat. Sudah masuk dalam perencanaan penataan desa. “Itu sangat mengganggu perencanaan yang ada di desa,” terangnya. (her)
