spot_img
Jumat, November 22, 2024
spot_img
BerandaNTBPemprov Tak Bisa Bendung Retail Modern di NTB

Pemprov Tak Bisa Bendung Retail Modern di NTB

Mataram (Suara NTB) – Dalam beberapa waktu terakhir, pembangunan retail modern seperti Indomaret dan Alfamart semakin marak. Bahkan setiap desa ritel modern ini dengan mudah bisa ditemukan. Adanya UU Cipta Kerja ditengari menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perkembangan retail modern ini semakin menjamur. Pun dengan hadirnya OSS RBA atau sistem pelayanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik yang semakin memudahkan system perizinan.

Plt. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi NTB, Wahyu Hidayat, S.STP., MAP mengaku, pihaknya tidak bisa membendung perkembangan retail modern di NTB. Sesuai dengan UU Cipta Kerja, para pemilik retail ini diberikan kemudahan untuk membangun dan mengembangkan usahanya. Tentu hal ini berdampak pada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) daerah, sehingga pemerintah provinsi mengambil langkah untuk membentuk kerjasama antara usaha besar dengan UMKM.

“Di tahun 2024 ini, Pemerintah pusat (BKPM RI) mendorong tumbuh dan meningkatnya investasi sektor non tambang, khususnya UMKM, masing-masing usaha besar bekerja sama dengan UMKM dalam pemenuhan kebutuhan usaha besar tersebut, tidak mencari dari luar,” katanya Kamis 25 April 2024.
Adapun Wahyu mengaku bahwa pihaknya terus bergerak dalam membantu melakukan pembinaan kepada UMKM dan meminta retail modern untuk juga membantu menjual produk UMKM lokal.
“Pemerintah Provinsi NTB sendiri terus bergerak dengan melakukan pembinaan dan pemberian stimulan bagi UMKM yang ada di NTB untuk terus berkembang dan mandiri. Pemprov juga melalui dinas perdagangan membangun kerja sama antara retail modern dan UMKM. Dalam hal ini, retail modern harus menyediakan space/ruang di tokonya bagi produk-produk lokal sebagai upaya menumbuhkembangkan produk lokal,” lanjutnya.
Kemudian, di tingkat kabupaten/kota, pemerintah daerah telah membentuk suatu kebijakan yang mengatur jarak antara pembangunan retail modern harus disesuaikan, misalnya jarak antara lokasi pembangunan retail modern tidak boleh terlalu dekat dengan pasar.
Disisi lain, Wahyu juga mengatakan, seharusnya retail modern ini jangan dianggap sebagai pembunuh UMKM, tetapi dijadikan sebagai mitra sehingga sangat bisa membantu mengembangkan UMKM. (era)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO