spot_img
Jumat, November 22, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK UTARALima Desa di KLU Dapat Atensi Penanganan Stunting

Lima Desa di KLU Dapat Atensi Penanganan Stunting

Tanjung (Suara NTB)- Anggota Komisi III DPRD KLU, Hj. Galuh Nurdiyah, mengakui terdapat lima desa di Kabupaten Lombok Utara yang mendapat atensi penanganan stunting. Kelima desa itu menyumbang angka stunting yang relatif tinggi dibanding desa-desa lain di KLU.

“Melihat tren kasus stunting yang masih tinggi, pemerintah daerah memberi atensi serius untuk menekan angka kasus,” ujar Galuh, Kamis 25 april 2024

Selaku anggota Fraksi PKB sekaligus Ketua TP PKK KLU, Galuh menegaskan pihaknya terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemdes. Stunting dicegah dan ditangani agar tidak terus bertambah. Pasalnya indikator ini ikut menentukan tingkat kualitas kesehatan pada diri anak dalam proses tumbuh dan kembangnya.

Selaku Ketua TP PKK, ia mendorong anggaran penanggulangan stunting tetap dialokasikan secara proporsional melalui APBD. Anggaran ini selanjutnya dikolaborasikan dengan Pemdes melalui APBDes agar tercipta integrasi pemecahan masalah secara menyeluruh dan simultan.

“TP PKK Lombok Utara terus berikhtiar membangun inovasi dan berperan serta dalam penurunan kasus stunting. Kasus di lima desa masih tinggi, ini kita atensi secara serius,” ungkapnya.

Adapun kelima desa dengan kasus stunting tinggi meliputi, Desa Batu Rakit Kecamatan Bayan dengan 108 kasus, Desa Gumantar Kecamatan Kayangan dengan 125 kasus, Desa Genggelang Kecamatan Gangga dengan 81 kasus, Desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung dengan 123 kasus, serta Desa Malaka Kecamatan Pemenang dengan 138 kasus.

“Tahun ini pemerintah menargetkan penurunan kasus menjadi hanya 14 persen. Target ini sangat tinggi tetapi kita berupaya maksimal bisa memenuhi target tersebut,” terangnya.

Ia menyambung, banyak faktor menjadi pemicu kasus stunting salah satunya munculnya pernikahan dini. Problem ini kerap menimbulkan masalah baru yaitu belum siapnya seorang ibu (usia muda) untuk hamil. Di samping itu, tingkat pengetahuan yang rendah dan kurangnya kedewasaan akan mempengaruhi kemampuan dan cara berpikir dalam pola asuh anak.

“Maka dari itu, peran kami di PKK untuk terus mengedukasi masyarakat akan pentingnya menguatkan peran kedua orang tua untuk pola asuh anak sehingga lahir anak yang sehat dengan tumbuh kembang yang baik,” tandasnya. (ari)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO