Taliwang (Suara NTB) – Kesemrautan pemandangan taman Tiang Nam oleh aktivitas pedagang kini tidak terlihat lagi. Dua hari terakhir, taman yang terletak di kelurahan Dalam, kecamatan Taliwang itu sudah tertata dengan tidak adanya lagi pedagang yang berjualan di atas trotoar dan bahkan ke badan jalan.
Tertatanya kembali taman Tiang Nam itu berkat upaya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumbawa Barat. Bersama sejumlah OPD terkait, pemerintah kecamatan Taliwang dan kelurahan setempat, DLH KSB beberapa hari lalu telah melakukan komunikasi persuasif dengan seluruh pedagang di sekitar taman. Sehingga kemudian para pedagang dengan penuh kesadaran bersedia pindah ke lokasi yang telah ditetapkan.
“Rabu kami silaturahmi dengan pedagang. Alhamdulillah Kamis kemarin mereka sudah pindahkan tempat dagangnya di tempat yang sudah disediakan,” kata kepala DLH KSB, Mars Anugerahinsyah, Jumat (26/4).
Mars pun mengapresiasi kerja sama para pedagang itu. Menurut dia, selama ini ada fasilitas publik yang ditempati para pedagang yang berjualan di taman Tiang Nam. Seperti misalnya pedestrian dan bahkan hingga sebagian badan jalan pada waktu-waktu tertentu. Kondisi itu kemudian menyebabkan pemandangan taman menjadi kumuh dan semrawut.
“Berangkat dari kondisi itulah kami mencoba mengajak pedagang agar tidak lagi memanfaatkan trotoar dan badan jalan. Yang kemudian direspon baik sehingga hari ini bisa kita lihat Tiang Nam itu sudah indah lagi,” klaim Mars seraya menambahkan bahwa upaya penataan taman Tiang Nam diinisiasi oleh pemerintah kecamatan Taliwang.
Mars memastikan penataan taman Tiang Nam itu tidak merugikan para pedagang. Menurut dia, para pedagang tetap dapat beraktivitas seperti biasanya hanya saja pada tempat yang sudah disediakan. “Kalau pun sementara ini masih harus pakai trotoar harus tetap ada ruang bagi pejalan kaki. Dan saat selesai berjualan mereka harus memindahkan tempat dagangannya,” tegasnya.
Ia selanjutnya menyampaikan, penataan di ruang-ruang publik dalam kota itu akan terus dilakukan pihaknya. Akan tetapi tetap dengan langkah-langkah persuasif sehingga tidak merugikan masyarakat termasuk para pedagang. “Kita akan sosialisasikan terus soal larangan pemanfaatan terotoar untuk berjualan,” katanya.
“Kita harus menciptakan wilayah kota Taliwang menjadi asri di tiap sudutnya. Apalagi pada bulan Juni nanti kita (KSB) akan menjadi tuan rumah MTQ tingkat provinsi dan dipusatkan di kota Taliwang ini,” imbuh Mars.(bug)