BENDUNGAN Tiu Suntuk di Desa Mujahidin, Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat kini resmi beroperasi. Hal ini ditandai dengan diresmikannya bendungan jumbo itu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis 2 mei 2024 kemarin.
Kedatangan Presiden Jokowi meresmikan bendungan yang dibangun selama 4 tahun itu didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Pj Gubernur NTB, Drs.H. Lalu Gita Ariadi, M.Si.
Presiden dalam sambutannya mengatakan, pemerintah dalam 10 tahun terakhir telah membangun sebanyak tujuh bendungan di NTB. Pembangunan bendungan menjadi prioritas, karena pemerintah sangat menyadari keberadaan air sangat penting bagi kehidupan manusia.
“Karena perubahan iklim ke depan air menjadi kunci bagi kehidupan kita. Sekali lagi air sangat penting bagi kehidupan kita utamanya di NTB. Baik itu untuk pertanian, baik itu juga untuk air baku, air minum kita. Oleh sebab itu, pemerintah dalam 10 tahun ini telah membangun 7 bendungan di NTB, hanya di NTB, paling banyak,” kata Jokowi.
Bendungan Tiu Suntuk ini menjadi salah satu bendungan terbesar yang dibangun pemerintah pusat di NTB. Bendungan ini, sebut Presiden, dibangun dengan biaya mencapai Rp1,4 triliun. “Berarti 1.400 miliar. Itu duit semua. Maka mari sama-sama, masyarakat dijaga bendungan ini agar bisa dapat terus dimanfaatkan,” imbaunya seraya menyitir beberapa fungsi keberadaan Bendungan Tiu Suntuk bagi masyarakat KSB nantinya.
“Kapasitanya 60,8 juta meter kubik. Besar sekali. Dan manfaatnya untuk irigasi 1.900 hektar dan air baku 680 liter/detik dan juga mampu mereduksi banjir di sekitar Kabupaten Sumbawa Barat,” sambung Jokowi.
Menutup sambutannya, Presiden pun menyampaikan dirinya meresmikan operasional Bendungan Tiu Suntuk. Peresmian itu ditandai dengan pemutaran tuas roda pintu air bendungan dan penandatangan prasasti. “Dengan mengucap bismillahirohmanirohim, pada hari ini saya resmikan bendungan Tiu Suntuk di Kabupaten Sumbawa Barat,” kata Presiden.
Sementara itu Bupati KSB, H. W. Musyafirin, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Jokowi yang telah bersedia hadir meresmikan Bendungan Tiu Suntuk. Menurut dia, menjadi sebuah kebanggaan bagi pemerintah dan masyarakat KSB karena kedatangan Presiden adalah yang kedua kalinya untuk meresmikan langsung bendungan yang telah dibangun pemerintah pusat di KSB. “Sebelumnya beliau datang meresmikan juga Bendungan Bintang Bano. Jadi kami sangat berterima kasih beliau sekarang sempat meresmikan (bendungan) Tiu Suntuk,” kata Bupati.
Mengenai telah selesainya pembangunan Bendungan Tiu Suntuk sendiri, Bupati menyebutkan tentunya akan sangat memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Bendungan multifungsi itu, kata orang nomor satu di KSB ini pastinya akan dimanfaatkan dan dijaga dengan baik oleh pemerintah daerah dan masyarakat. “Pak Presiden tadi pesannya agar bendungan ini dipelihara. Dan saya sampaikan, kita siap (memelihara) demi keberlangsungan Bendungan Tiu Suntuk,” janjinya.
Selanjutnya Bupati menguraikan mengenai keberlanjutan pembangunan infrastruktur Bendungan Tiu Suntuk. Terutama jaringan irigasinya. Kata bupati, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR telah menyiapkannya. Namun demikian prosesnya akan dilaksanakan secara bertahap.
“Saya mengimbau kepada masyarakat agar bersabar. Tapi yang jelas bendungan ini sudah bisa digunakan dengan memanfaatkan jaringan (irigasi) Kalimantong 2 termasuk juga Kalimantong 1. Nah untuk optimalnya tentu harus menunggu selesai saluran irigasi utamanya yang akan dibangun segera oleh pemerintah pusat,” imbuh Bupati.
Berdasarkan data teknisnya, Bendungan Tiu Suntuk memiliki kapasitas daya tampung air sebanyak 60,85 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 321,52 hektare dan tinggi 58 meter. Bendungan yang dibangun selama 4 tahun sejak 2020 hingga 2023 ini diproyeksi dapat mengairi area persawahan seluas lebih dari 4.400 are yang tersebar di 2 wilayah kecamatan. Yakni di kecamatan Brang Ene dan kecamatan Jereweh. Sementara kapasitas air bakunya sebesar 68 liter/detik.
Dibangun dengan fungsi multi guna, Bendungan Tiu Suntuk memiliki beberapa fungsi lainnya. Diantaranya mampu mereduksi aliran banjir seluas 489 hektare, memiliki potensi pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) sebesar 0,80 megawatt dan sebagai destinasi pariwisata.(bug/*)