spot_img
Kamis, Desember 26, 2024
spot_img
BerandaNTBSUMBAWA BARATKSB Dapat Tambahan Pupuk Subsidi 9.461 Ton

KSB Dapat Tambahan Pupuk Subsidi 9.461 Ton

Taliwang (Suara NTB) – Petani di Kabupaten Sumbawa Barat dipastikan tidak akan kekurangan pupuk. Kebijakan pusat yang menambah jumlah kuota pupuk di tahun ini termasuk di dalamnya juga untuk petani di KSB.

Berdasarkan SK Gubernur terbaru mengenai penetapan alokasi pupuk bersubsidi, terlihat penambahan jatah pupuk di KSB mengalami peningkatan drastis hampir 2 kali lipat dari jatah semula. Dari sebelumnya hanya 9.791 ton yang terdiri dari pupuk Urea 6.233 ton dan NPK 3.564 ton. Pada ketetapan terbaru menjadi 19.258 ton, terdiri dari 10.652 ton pupuk Urea, 7.635 pupuk NPK dan tambahan pupuk Organik sebanyak 971 ton.

Kepala Dinas Pertanian KSB, Muhammad Saleh mengatakan, ada penambahan sebanyak 9.461 ton pupuk subsidi yang diberikan oleh pusat sesuai SK terbaru Gubernur. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 100 persen dari jatah awal yang ditetapkan di awal tahun. “Jadi hitungan ditambah hampir sebanyak kebutuhan RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok) petani kita,” katanya, Selasa 7 mei 2024

Tambahan pupuk subsidi itu menurut Saleh menjadi kabar gembira bagi pemerintah daerah. Mengingat di tahun-tahun sebelumnya jatah yang diberikan oleh pemerintah tidak selalu sesuai dengan RDKK yang diusulkan. Namun di sisi lain, Saleh mengungkapkan ke khawatirannya jika jumlah pupuk yang disalurkan bagi petani tahun ini tidak dapat terserap maksimal.

Salah satu alasannya, diungkap Saleh adalah kegiatan penanaman petani yang tidak normal akibat cuaca. Di tahun ini dirinya hampir dapat memastikan, kegiatan taman petani tidak akan sama seperti sebelumnya. “Hasil musim tanam pertama saja kita capaiannya hanya 60 persen lebih kan dari luas lahan yang ditargetkan. Dan umumnya di musim tanam kedua dan ketiga pastinya akan turun terus capaiannya,” sebutnya.

Sebagai solusi agar penyerapan pupuk subsidi tersebut bisa lebih optimal. Saleh mengaku, pihaknya akan mengusulkan proses alokasi. Di mana jatah pupuk petani yang nantinya tidak dapat melaksanakan penanaman dapat dialihkan ke petani lainnya yang butuh tambahan pupuk. “Caranya direalokasi saja. Supaya keberadaan pupuk tambahan itu bisa dimanfaatkan oleh petani semaksimal mungkin. Dan cara itu pun pastinya tidak bisa kita capai serapan 100 persen,” tukasnya seraya berharap jumlah pupuk subsidi yang diberikan pusat itu dapat bertahan pada tahun-tahun berikutnya.

“Mudah-mudahan tahun depan bisa sebanyak itu lagi jatah kita. Itu bisa mendukung upaya penambahan jumlah luasan sawah baku kita dengan kehadiran bendungan Bintang Bano dan Tiu Suntuk,” tambah Saleh. (bug)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO