spot_img
Senin, Desember 16, 2024
spot_img
BerandaPENDIDIKANJadi Tulang Punggung, Keberadaan Perpustakaan ‘’Terabaikan’’

Jadi Tulang Punggung, Keberadaan Perpustakaan ‘’Terabaikan’’

Mataram (Suara NTB) – Perpustakaan memiliki peranan besar dalam mencerdaskan generasi bangsa. Dengan berbagai macam koleksi yang dimiliki, para pengunjung bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Namun, keberadaan perpustakaan, baik perpustakaan daerah (provinsi, kabupaten/kota, sekolah hingga desa) belum mendapatkan perhatian maksimal. Bahkan, dari sisi penganggaran dan sumber daya manusia, perpustakaan sering ‘’terabaikan’’.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB Dr. H. Supratman Muslim, M.Pd., dalam Workshop Akreditasi Perpustakaan Sekolah se NTB di Mataram, pekan kemarin.

Menurutnya, dengan workshop ini diharapkan semakin banyak perpustakaan sekolah yang terakreditasi. Jika perpustakaan sekolah tidak dioptimalkan akan berpengaruh terhadap program pendidikan yang menjadi parameter. Sementara keberhasilan pendidikan adalah keberhasilan semua pihak sebagai anak bangsa.

‘’Kita akan terus berusaha dari waktu ke waktu dalam memperhatikan masalah perpustakaan. Perpustakaan sering menjadi tulang punggung, tapi keberadaan sering termarjinalkan. Perpustakaan sering sebagai aksesoris. Dari sisi penganggaran masih minim. Ada bidang yang anggarannya 0 rupiah. Tapi ini tidak menyurutkan kami,’’ ujarnya.

Adanya kondisi ini, ungkapnya, pihaknya bertekad menjadikan perpustakaan tidak sebagai gudang koleksi, namun sebagai lokasi generasi muda, seperti mahasiswa, siswa dan masyarakat umum dalam mendapatkan informasi. Pihaknya, tidak ingin mahasiswa baru berkunjung ke perpustakaan ketika sedang menyusun skripsi, begitu juga dengan masyarakat.

Untuk itu, pihaknya mengharapkan adanya dukungan dari sisi anggaran, karena koleksi di perpustakaan perlu terus diperbarui agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. ‘’Dari membaca akan bisa tahu apa yang terjadi. Bahkan dengan membaca kita bisa mengetahui tentang dunia. Padahal Wahyu Allah pada Nabi Muhammad Saw adalah Iqra.. bacalah,’’ terangnya.

Pihaknya juga mengharapkan workshop yang digelar bagi pengelola perpustakaan sekolah akan meningkatkan akreditasi perpustakaan dan memberikan manfaat besar bagi siswa dan guru yang ada di sekolah.

Meski selama ini, ungkapnya, banyak pengelola perpustakaan di sekolah adalah banyak guru yang ditugaskan oleh kepala sekolah. Penugasan ini untuk memenuhi jam wajib guru di sekolah. ‘’Untuk itu, penting pengelola perpustakaan itu adalah sarjana perpustakaan. Bukan berstatus guru, karena berpengaruh terhadap akreditasi perpustakaan sekolah. Kami berharap workshop ini memberikan gambaran, sehingga perpustakaan sekolah bisa terakreditasi nasional,’’ harapnya. (ham)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO