Praya (Suara NTB) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) tengah mengusulkan perubahan status tiga Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Praya menjadi Ruang Terbuka Publik (RTP). Masing-masing RTH Muhajirin, RTH Taman Biao serta RTH Tonjeng Beru. Perubahan status tersebut dimaksudkan untuk mendukung rencana penataan ketiga taman tersebut. Demikian diungkapkan Kepala Disperkim Loteng M. Supriadin, kepada Suara NTB, Rabu 15 Mei 2024 kemarin.
Ditemui di kantor Bupati Loteng, M. Supriadin mengatakan kalau pihaknya ada rencana melakukan penataan terhadap ketiga taman tersebut. Hanya saja, rencana tersebut sedikit terkendala status ketiga taman tersebut yang masih sebagai RTH. “Kalau masih berstatus RTH, maka tidak banyak fasilitas umum yang bisa dibangun. Karena kalau RTH itu pemanfataan lahannya lebih besar untuk kawasan hijau,” terangnya.
Sedangkan kalau statusnya diubah menjadi RTP, maka pemanfaatan lahannya bisa lebih banyak untuk pembangunan fasilitas umum. Sehingga fasilitas umum yang dibangun bisa lebih banyak lagi. Seperti fasilitas olahraga maupun fasilitas pendukung lainya, seperti toilet dan lainnya. Dengan begitu, kawasan tersebut akan lebih ramai. Dan, pada akhirnya bisa mendorong pergerakan ekonomi.
Disinggung rencana penataan ketiga taman tersebut, Sopo – sapaan Kadisperkim Loteng ini, mengaku nanti akan dilakukan secara bertahap. Mengingat, kebutuhan anggaran untuk penataan ketiga taman tersebut tidak sedikit. Misalnya, untuk taman Biao paling tidak butuh anggaran Rp 4 sampai 5 miliar.
Sementara untuk taman Muhajirin cukup besar bisa mencapai Rp 20 miliar kebutuhanya. Adapun taman Tonjeng Beru butuh sekitar belasan miliar. “Sumber-sumber anggaranya nanti akan coba kita cari. Apakah itu di provinsi ataupun di pusat. Terpenting, statusnya harus diubah dulu. Dari RTH ke RTP, untuk memudahkan usulan program dan anggarannya,” terang Sopo.
Lebih lanjut Sopo menjelaskan, kalau penataan ketiga taman tersebut bisa terwujud maka itu bisa menjadi ikon bagi Loteng, khususnya lagi Kota Praya. Taman Biao sendiri nantinya bisa menjadi perwajahan bagi Kota Praya, karena berada di pintu masuk Kota Praya. Begitu juga dengan taman Muhajirin dan Tonjeng Beru, bisa menjadi pusat pergerakan ekonomi.
Sehingga pada akhirnya mampu menghidupkan Kota Praya. “Ini harapan besar kami kedepan, bagaimana bisa menghidupkan dan meramaikan ketiga RTH itu. Supaya bisa lebih ramai lagi. Dan, mampu mendorong tumbuhnya pergerakan ekonomi di daerah ini,” tandasnya. (kir)