Giri Menang (Suara NTB) – Jelang Pilkada Lombok Barat (Lobar) yang tinggal enam hingga tujuh bulan lagi, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) terus menggenjot pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) di antaranya perekaman e KTP. Sejak awal tahun pada Pileg lalu hingga saat ini, Dukcapil menuntaskan perekaman 9.000 e KTP. Sisanya terdapat 5.000 warga yang dituntaskan pihak Dukcapil hingga pada pelaksanaan Pilkada bulan November nanti.
Kepala Dinas Dukcapil Lobar H Saepul Ahkam menyebutkan dari data pada Pileg lalu jumlah pemilih di Lobar 520 ribu, itu termasuk DPTb. Masing-masing 517 ribu jiwa, ditambah DPTb menjadi 520 ribu. Namun dari jumlah pemilih ini yang menggunakan hak pilih 460 ribu pada pileg kemarin.
“Jadi kami melihat angka-angka ini tidak mengurangi kewenangan dan kewajiban dari Dukcapil untuk memberikan pelayanan, kami akan tetap jemput bola untuk mencari warga yang belum memiliki Adminduk, karena ini menjadi syarat dan dasar terjamin hak politiknya,” kata dia.
Melihat angka capaian perekaman yang sudah dilaksanakan pihaknya dari sebelum Pileg hingga setelah pileg, pihaknya optimis bisa menyelesaikan sisa warga yang belum perekaman. “Karena kemarin waktu Pileg itu kita merekam warga pemula, dari usia lima belas setengah tahun, dengan asumsi mereka akan berusia 17 tahun pada Februari dan 17 tahun pada November (saat pilkada Lobar), jadi sudah kita antisipasi,” terangnya.
Ia menyebut pelayanan selama sebelum pileg hingga saat ini mampu dilayani sekitar lebih dari 9.000 warga. “Yang sudah kita layani (sebelum pileg) lebih dari 9.000, hampir semua kita rekam,”imbuhnya.
Kalaupun ada penambahan, pihaknya optimis bisa dilayani karena sebelumnya sudah dilakukan perekaman bagi warga pemula tersebut. Dari hasil kegiatan turun pelayanan ke desa-desa tersebut, pihaknya mampu menekan jumlah warga yang belum terlayani perekaman Adminduk. Jumlahnya yang tersisa hanya di bawah 1 persen. “Warga yang belum memiliki Adminduk sedikit, di bawah 1 persen,” sebutnya.
Kalau diangkakan, jumlah dari di bawah satu persen ini mencapai kurang lebih 5.000 jiwa. Bahkan untuk menggenjot pelayanan perekaman ini, pihaknya menambah intensitas turun jemput bola ke desa-desa. Dalam seminggu ini saja, pihaknya turun melayani tiga hingga empat desa, yakni Desa Sekotong Tengah, Narmada dan Bengkuang. “Besok pagi ke Taman Sari, jadi empat desa dalam seminggu ini,” ujarnya.
Sasaran pelayanan jemput bola ini, adalah warga yang sama sekali tidak memiliki data dalam Adminduk.(her)