Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram telah menunjuk rekanan pemenang tender pengerjaan ruang kerja walikota dan wakil walikota mataram. Proyek ini dipercepat agar bisa segera dimanfaatkan oleh pimpinan daerah.
Berdasarkan data layanan pengadaan sistem elektronik (LPSE) Kota Mataram, pekerjaan fisik diberikan nama renovasi lantai 1 Kantor Walikota memiliki pagu anggaran Rp1.850.000.000 dengan harga perkiraan sementara Rp1,8 miliar. Pekerjaan fisik dimenangkan CV. Anjani Jaya Sentosa dengan nilai kontrak Rp1.77 miliar lebih.
Kepala Bagian Umum Setda Kota Mataram, Baiq Yulia Kusumayanti menjelaskan, tender renovasi lantai 1 kantor walikota telah rampung. Pihaknya bersama rekanan pemenang tender telah menandatangani kontrak pada Rabu 23 Mei 2024. pekan kemarin. Berdasarkan kontrak, rekanan memiliki waktu menyelesaikan pekerjaan sampai 120 hari kerja atau empat bulan. Akan tetapi, pihaknya mengupayakan akan bekerja maksimal sesuai jadwal selesai tepat waktu atau dipercepat penyelesaiannya. “Kita minta dipercepat supaya bisa segera dipakai. Apalagi akhir tahun banyak kegiatan,” kata Yulia.
Pertimbangan lain yang menjadi alasan mempercepat pengerjaan, supaya walikota tidak terlalu lama berdinas atau menerima tamu di Pendopo Walikota. Demikian pula, wakil walikota juga tidak terlalu lama berkantor di Pendopo Jalan Margapati.
Yulia menekankan rekanan harus memperbanyak sumber daya manusia, mobilisasi alat dan lain sebagainya. “Kalau dipercepat berarti harus ditambah SDM dan peralatannya,” ujarnya.
Selain pengerjaan ruang kerja kepala daerah kata Yulia, pihaknya juga menata ruang pertemuan atau aula pendopo Walikota Mataram. Pagu anggaran pengerjaan aula tersebut, senilai Rp900 juta dengan masa waktu pengerjaan selama 90 hari kerja atau tiga bulan.
Dijelaskan, rekanan akan merombak aula pertemuan tersebut, agar menambah kapasitas atau daya tampung tamu. Selain itu, pendingin ruangan diperbaharui supaya representatif, karpet, audio, dan lain sebagainya. “Supaya kita lebih enak menerima tamu dari luar,” ujarnya.
Sedangkan, ruang kerja pimpinan ditata untuk memberikan rasa nyaman bagi kepala daerah untuk bekerja. Konsepnya disesuaikan memadukan konsep baru dengan konsep lama. “Pokoknya kita tata supaya Pak Wali dan Pak Wakil merasa nyaman bekerja,” demikian kata dia. (cem)