Giri Menang (Suara NTB)– Bekas landfill di Tempat Pembuangan Akhir Regional (TPAR) Kebon Kongok Lombok Barat (Lobar) akan semakin dipercantik. Dulu kawasan ini bau dan kotor, kini gunungan sampah yang sudah ditutup dengan tanah tersebut disulap jadi ruang publik dan taman edukasi. Tempat ini menjadi lokasi masyarakat berekreasi atau beraktivitas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB Julmansyah mengatakan, bekas landfill TPAR Kebon Kongok menjadi episentrum ruang publik di desa lingkar TPA. Manfaatnya yaitu masyarakat bisa menggunakan tempat ini untuk melakukan aneka kegiatan sosial. Hal ini sekaligus bisa meredam efek sosial dari aktivitas TPA di daerah ini.
Pada Kamis 30 Mei kemarin, DLHK NTB bersama DLH Kota Mataram dan DLH Lombok Barat mengadakan pertemuan bersama sejumlah kepala desa (kades) lingkar TPA di bekas landfill tersebut. Banyak hal yang menjadi pokok bahasan, salah satunya bagaimana program penanaman pohon dan beutifikasi bekas landfill ini agar semakin cantik.
“Ini adalah taman edukasi daan ruang publik. Bagaimana bentuk yang pas, kita akan rancang bersama. Kita bisa buat event-event di sini sambil terus dilakukan pembenahan,” kata Julmansyah dalam petemuan tersebut.
Agar bekas landfill di TPAR Kebon Kongok ini semakin dikenal oleh masyarakat, Pemprov NTB akan memusatkan kegiatan Hari Lingkungan Hidup bulan Juni 2024 di sini. Tujuannya agar para pejabat juga bisa melihat progress penataan kawasan secara langsung.
Dalam pertemuan tersebut dibahas perlunya ada lampu penerang menuju puncak landfill. Sebab kalau malam, jalan menuju ke sana masih gelap. Begitu juga lokasi ini akan terus ditanami bibit pohon.
Sebenarnya Taman Edukasi ini sudah mulai dimanfaatkan untuk masyarakat. Misalnya kelompok ibu-ibu senam, kemudian banyak anak-anak muda yang rekreasi dan berswa foto, terlebih di waktu senja. Bekas landfill yang menjadi bukit buatan itu sangat cantik sebagai tempat berburu sunset.
Kepala Dinas LH Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi mengapresiasi penataan dan pemanfaatan bekas landfill di TPAR Kebon Kongok tersebut. Ia mengusulkan agar tempat ini bisa menjadi lokasi pegelaran musik dan event-event lainnya.
Namun demikian perlu dilakukan perbaikan akses jalan menuju puncak Taman Edukasi, sebab jalan yang ada sekarang cukup sederhana. Karena itu ia akan ikut andil dalam upaya perbaikan akses jalan dengan memberikan paving block hasil produksi TPST Sandubaya yang sudah mulai dilakukan ujicoba.
“Nanti kita coba pasang paving block di sini, namun jumlahnya terbatas dulu ya,” katanya.(ris)