Giri Menang (Suara NTB) – Warga Lombok Barat (Lobar) tak mempersoalkan dipimpin oleh bupati dari kalangan perempuan. Itu berdasarkan hasil survei dilakukan Lembaga Survei Polram (Political Research and Marketing) yang merilis tingkat elektabilitas bakal calon bupati yang akan bertarung di Pilkada Lobar 2024.
Salah satu yang disurvei yang dilakukan mengukur tingkat keterpilihan perempuan dalam Pilkada Lobar. Sebagian besar warga setuju dipimpin bupati perempuan. Peneliti Polram Azhari Efendi yang juga Dosen Universitas Mataram, mengatakan dari hasil survei terdapat empat nama perempuan yang masuk dalam calon bupati maupun sebagai calon wakil bupati. Yakni pemimpin perempuan terkait keterlibatan perempuan pada politik.
“Dengan pertanyaan bagaimana menurut bapak/ibu apakah setuju bupati dari kalangan perempuan? Sekitar 89 persen menjawab setuju, dan 11 persen menjawab tidak setuju. Kami coba melihat juga bagaimana figur perempuan yang memang masih diinginkan oleh masyarakat Lombok Barat, dan hasilnya cukup tinggi,” jelasnya, Senin (3/6).
Populasi survei adalah penduduk Lobar yang sudah memiliki hak pilih yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.Metode sampel dengan menggunakan multi stage random sampling. Jumlah sampel adalah 450 responden dengan margin error sekitar 4,5 persen. Teknik dan waktu survei adalah wawancara tatap muka dengan responden terpilih pada 28 April-2 Mei 2024.
Validasi data adalah membandingkan data demografis hasil survei dengan data pemilih tetap (DPT). Total DPT Lobar adalah 517.828 orang.Temuan hasil survei dengan pertanyaan terbuka, jika sudah menentukan pilihan, siapa calon Bupati Lobar yang akan dipilih? Yang tertinggi adalah mantan Bupati Lobar Sumiatun 47,5 persen.
Pertanyaan terbuka artinya responden menjawab spontan. Sementara pertanyaan tertutup artinya sudah disiapkan nama. Tinggal dipilih oleh responden. Setelah Sumiatun, ada Wakil Ketua DPRD NTB Nauvar Furqoni Farinduan dengan elektabilitas 13,1 persen, Direktur PDAM Giri Menang Lalu Ahmad Zaini 13,1 persen, Anggota DPRD NTB dari Partai Demokrat TGH Mahalli Fikri 12,1 persen.
Wakil Ketua DPRD Lobar Nurul Adha 6,1 persen, Ketua DPRD Lobar Nurhidayah 2,5 persen, Kadis PUPR Lobar Lalu Winengan 1,5 persen, Istri mantan Bupati Lobar Khairatun Fauzan Khalid 1,5 persen. Kemudian ada juga nama Penjabat Sekda NTB Ibnu Salim 1,0 persen. “Ini pertanyaan dilakukan secara terbuka,” kata dia.
Menanggapi hasil survei ini politisi Partai Golkar Hj. Sumiatun mengaku telah mendapat informasi soal hasil survei tersebut. “Alhamdulillah kita masih tertinggi (hasil survei),”katanya. Dari lembaga survei, termasuk LSI yang pertama dipergunakan oleh Golkar, elektabilitasnya masih tertinggi.
Termasuk kata Sumiatun, yang disurvei apakah warga Lobar menerima perempuan menjadi pemimpin. Dari hasil survei tersebut, 85-89 persen perempuan diterima sedangkan 15 persen lebih diam. Hasil survei ini, jelasnya, ketika menjabat sebagai Wakil Bupati dan Bupati Lobar. “Belum saya turun bergerak,” ujarnya. Pihaknya pun akan lebih intens turun ke masyarakat untuk menggenjot elektabilitasnya. (her)