Sumbawa Besar (Suara NTB)- Dinas Pemadam Kebakaran Penyelamatan (Disdamkartan), Sumbawa, mengaku armada yang dimiliki saat ini sangat terbatas yakni sebanyak 8 unit saja dengan wilayah kerja sebanyak 24 Kecamatan.
“Yang siap beroperasi saat ini hanya 8 unit, di Mako ada 4 unit dan sisanya dibagi ke 4 zona dengan wilayah kerja yang cukup luas,” kata Kadis Damkartan kepada Suara NTB, melalui Kabid Operasi Syahruddin Fachri, Selasa 4 Juni 2024.
Dia pun merincikan, 4 unit yang siap beroperasi di Mako akan mengcover wilayah Sumbawa, Moyo Hilir, dan Moyo Utara. Sementara untuk wilayah Barat meliputi Alas, Alas Barat, dan Buer satu unit, satu unit di wilayah Utan, Rhee dan Pulau Bungin.
“Di wilayah Timur kita bagi dua zona yakni, Plampang, Lape, dan Lopok satu unit, satu unit lainnya untuk wilayah Empang dan Tarano dan satu unit untuk wilayah Lenangguar,” ucapnya.
Dia pun meyakinkan, untuk jumlah armada idealnya masing-masing Kecamatan satu unit. Hal tersebut dilakukan agar penanganan yang dilakukan nantinya bisa lebih maksimal, apalagi jarak dari satu Kecamatan ke Kecamatan lainnya cukup jauh.
“Idealnya sih masing-masing Kecamatan satu unit mobil damkar, kita juga setiap tahunnya tetap kita usulkan namun untuk realisasinya masih belum jelas,” sebutnya.
Meski jumlah armada yang dimiliki sangat terbatas, namun pihaknya tetap melakukan upaya penanganan secara maksimal. Salah satunya dengan meminimalisir luas wilayah yang terdampak kebakaran.
“Kita tetap bekerja secara maksimal meski armada kita sangat terbatas, bahkan kita juga menyiapkan tiga regu yang stand by di Mako,” tambahnya.Ia menambahkan, dalam meminimalisir dampak yang terjadi akibat kebakaran, pihaknya tengah menyiapkan relawan kebakaran yang berada di masing-masing desa. Pembentukan relawan tersebut diharapkan bisa memberikan informasi yang cepat kepada petugas sehingga penanganan bisa lebih maksimal.”Kita berharap dengan adanya relawan yang sudah terbentuk, sehingga penanganan yang akan kita lakukan nantinya bisa lebih maksimal,” tukasnya. (ils)
