Mataram (Suara NTB) – Menjadikan NTB sebagai tuan rumah penyelenggaraan event internasional bukan suatu hal yang mudah. Berbagai upaya dan komunikasi terus dilakukan agar meyakinkan berbagai pihak untuk memastikan penyelenggaraan event internasional dapat berlangsung di NTB. Itu artinya MXGP bukan hanya tentang NTB, tapi membawa nama Indonesia di kancah internasional.
Seperti halnya pelaksanaan Motocross Grand Prix (MXGP) yang tahun ini kembali digelar dua series di Indonesia, dan dua-duanya akan digelar di NTB. Jika sebelumnya, series pertama tanggal 28-30 Juni 2024 akan digelar di Sirkuit Samota, Kabupaten Sumbawa dan series kedua tanggal 5 – 7 Juli 2024 digelar di Pulau Lombok. Namun, atas beberapa pertimbangan, dua series MXGP Indonesia digelar di Pulau Lombok.
Chairman MXGP Indonesia, Dr. H. Zulkieflimansyah, menyebutkan penyelenggaraan MXGP sesungguhnya tetap ingin digelar di Pulau Sumbawa, mengingat masifnya peluang investasi yang dapat didatangkan di Pulau Sumbawa. Namun karena efisiensi biaya, salah satu series yaitu series Samota harus dipindahkan ke Lombok. Karena berdasarkan perhitungan biaya untuk dapat menyelenggarakan MXGP di Sumbawa membutuhkan anggaran sebesar Rp8 miliar untuk mobilitas.
“Coba lihat kepastian investasi di sekitar Samota sangat massif. Bandara Sumbawa saja diinjeksi Rp25 miliar tahun ini, karena persiapan MXGP ini. Dan untuk menyelenggarakan event di Sumbawa butuh tambahan biaya Rp8 miliar untuk mobilitas logistik, karena Bandara Sumbawa belum bisa didarati pesawat berbadan lebar,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Suara NTB, Senin 3 juni 2024.
Selain itu, Bang Zul – sapaan akrabnya juga menegaskan kendala dan perubahan seperti ini adalah suatu hal yang biasa ketika awal-awal penyelenggaraan, sehingga diharapkan masyarakat memaklumi dan dapat mengkomunikasikannya dengan baik. ”Kalau masih ada kekurangan sana sini di awal-awal penyelenggaraan ya dimaklumi sajalah. Nggak ada sesuatu yang baru kita mulai hasilnya langsung sempurna. Kekurangan dan kelemahan, ayo coba kita selesaikan dengan komunikasi yang baik dan hangat,” ujarnya.
Meski demikian, Gubernur NTB periode 2018-2023 ini, menegaskan, penyelenggara tetap mengharapkan dukungan seluruh pihak agar dapat mendorong dan menyukseskan penyelenggaraan event bergengsi ini, walau dengan berbagai kendala yang masih terjadi.
Diakuinya, jika dilihat dari sisi penyelenggaraan, MXGP ini adalah satu cara membawa citra NTB untuk Indonesia Mendunia. Dan melalui ini diharapkan juga masyarakat terus berbenah dan lebih peka dengan penyelenggaraan event internasional yang akan diselenggarakan di NTB
Sementara jika dilihat dari sisi perekonomian, pelaksanaan MXGP ini mendatangkan ribuan penonton dari dalam dan luar negeri dan berdampak pada pergerakan roda perekonomian di NTB, seperti peningkatan okupansi penginapan, akomodasi, transportasi, sampai bertambahnya tingkat angka kunjungan ke destinasi wisata yang ada di NTB.
Meski tahun ini penyelenggaraan harus difokuskan di Lombok, diharapkan tidak menjadi suatu persoalan yang berkepanjangan, karena tentunya ini bukan hanya menjadi milik satu pihak atau satu daerah tapi milik masyarakat NTB dan harus dibanggakan. (ham)