Mataram (Suara NTB) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram mengingatkan masyarakat yang tinggal di sepanjang sembilan kilometer Pantai Ampenan, mewaspadai potensi terjadinya banjir rob. Perubahan cuaca memicu gelombang tinggi di perairan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Mahfuddin Noer mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan di lapangan terjadi gelombang pasang atau banjir rob di wilayah Kelurahan Jempong Baru. Banjir rob terjadi akibat dari perubahan cuaca dari musim hujan ke kemarau, sehingga berpengaruh pada gelombang pasang. “Dua hari setelah itu airnya sudah mulai surut,” kata Mahfuddin ditemui pada Senin 10 juni 2024
Dari hasil asesmen tidak seluruhnya wilayah di sepanjang sembilan kilometer Pantai Ampenan terdampak banjir rob. Akan tetapi, masyarakat diminta tetap meningkatkan kewaspadaan bilamana sewaktu-waktu terjadi gelombang tinggi. Meskipun perubahan cuaca dari hujan kemarau, pihaknya tetap mengantisipasi dengan potensi banjir rob dengan mengupdate informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Mahfuddin menegaskan, skenario penanganan dan evakuasi masyarakat telah disiapkan apabila eskalasi banjir rob tinggi. “Masyarakat kita minta waspada dan kita juga memantau di lapangan,” terangnya.
Salah satu skenario disiapkan seperti mengevakuasi warga yang terdampak ke hunian sementara. Dia memastikan personel BPBD dan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis yang tergabung dalam tim penanggulangan bencana daerah telah siap dari sisi personil dan peralatan jika dalam kondisi darurat.
Oleh karena itu, potensi banjir rob yang terjadi pekan kemarin harus diwanti-wanti oleh masyarakat walaupun tidak ada kerusakan atau kerugian materil maupun korban jiwa. “Alhamdulillah, tidak ada kerusakan ataupun korban jiwa. Masyarakat kita minta tetap waspada,” demikian kata dia. (cem)