spot_img
Kamis, Desember 12, 2024
spot_img
BerandaNTBSUMBAWA BARATDinas Pertanian dan Kodim 1628/SB Bentuk Posko PAT Padi

Dinas Pertanian dan Kodim 1628/SB Bentuk Posko PAT Padi

Taliwang (Suara NTB) – Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat dan Kodim 1628/Sumbawa Barat resmi membentuk Posko Terpadu Percepatan dan Pengawalan Perluasan Area Tanam (PAT) Padi. Pembentukan Posko ini merupakan tindaklanjut kerja sama Kementerian Pertanian (Kementan) dan TNI dalam rangka mengawal upaya pemerintah meningkatkan indeks penanaman dan produktivitas padi dalam rangka memperkuat ketahanan pangan secara nasional.

Kepala Dinas Pertanian KSB, Muhammad Saleh menjelaskan, ada sejumlah cara dilaksanakan dalam upaya PAT padi. Di KSB kegiatannya digalakkan dalam bentuk program pompanisasi dengan fokus pada area persawahan tadah hujan dan lahan sawah yang berpotensi mengalami kekeringan. “Tadi kami sudah turun melaksanakan pengecekan lapangan bersama pak Dandim,” katanya, Selasa 11 juni 2024.

Berdasarkan keputusan Kementan RI, ada lebih 2.012 hektar persawahan yang menjadi target program pompanisasi. Dikatakan Saleh, untuk mencapai target tersebut Kementan akan menyalurkan sebanyak 245 unit pompa air berbagai jenis dan ukuran kepada kelompok tani penerima bantuan. Selain itu ada pula peralatan lain seperti traktor tangan dan traktor roda empat.

Bantuan program pompanisasi ini sendiri oleh Dinas Pertanian KSB rencananya akan dialokasikan ke sekitar 225 kelompok tani. Sementara ini untuk tahap pertama, bantuan itu sudah ada yang disalurkan sebanyak 62 unit pompa air dan sekitar 10 unit traktor tangan. “Turun lapangan kami tadi melihat apakah kemudian bantuan tahap awal itu sudah dimanfaatkan petani,” papar Saleh.

Saleh selanjutnya menyampaikan, bantuan program pompanisasi dalam rangka PAT Padi itu akan disalurkan bertahap oleh Kementan. Targetnya pada bulan Agustus 2024 ini seluruh unit bantuan telah dapat dimanfaatkan oleh para petani.

“Di bulan Agustus nanti harapan kita luasan sawah PAT Padi yang ditargetkan ke KSB sudah tercapai karena seluruh unit bantuan sudah disalurkan,” sambung Saleh.
Saleh selanjutnya menuturkan, program PAT Padi ini oleh Kementan akan kembali ditambah. Kementan telah menyiapkan biayanya lewat anggaran biaya tambahan nasional (ABT) di tahun 2024 ini. Menurutnya jika rencana itu terealisasi, untuk KSB pihaknya akan memfokuskan di wilayah kecamatan Jereweh. “Kalau yang sekarang itu fokus kita ke kecamatan Seteluk, Taliwang dan sebagian Brang Rea dan Brang Ene,” katanya.

Sementara itu ditanya sumber air yang akan digunakan dalam program pompanisasi itu? Mantan kepala Dinas Ketahanan Pangan ini menjelaskan, prioritasnya adalah memanfaatkan air sungai dan air genangan. “Tidak apa-apa juga pakai air irigasi tapi dengan catatan tidak mengganggu kebutuhan air sawah yang masuk area layanan irigasi teknis,” cetusnya.

Berikutnya ia menambahkan, ancaman kekeringan akibat cuaca yang terjadi saat ini sangat besar bagi sektor pertanian dan kehanan pangan nasional. Karena itu program PAT Padi dengan dukungan bantuan berbagai peralatan pertanian yang digelontorkan pusat melalui Kementan akan sangat bermanfaat bagi petani demi menjaga jumlah produksi pertaniannya. “Prediksinya kan kekeringan tahun ini akan berlangsung sampai tahun 2025. Kalau itu benar maka mesin-mesin pompa yang akan disalurkan sangat dibutuhkan oleh petani kita,” imbuhnya.(bug)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO