Mataram (Suara NTB) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Nusa Tenggara Barat meraih tiga penghargaan nasional sekaligus tahun 2024 ini. Tiga tahun sudah inflasi berhasil dikendalikan di Bumi Gora.
TPID Provinsi NTB dinobatkan sebagai TPID Provinsi Berkinerja Terbaik di Wilayah Nusamapua, TPID Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik di Wilayah Nusamapua untuk Kota Mataram, dan menjadi TPID Kabupaten/Kota Berprestasi 2024 di Wilayah Nusamapua untuk Kabupaten Lombok Barat.
Tiga penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo kepada Pj. Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, S.Sos., MH dan Pj. Bupati Lombok Barat, H. Ilham, S.Pd, M.Pd pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan secara hybrid pada 14 Juni 2024 di Istana Negara.
Penghargaan ini diterima TPID NTB tentunya karena sejumlah langkah dan inovatifnya dalam menekan angka inflasi sepanjang tahun 2023 pada kisaran target, yaitu 3,02% (yoy) jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2022 (6,32%yoy).
Berbagai langkah yang telah dijalankan di antaranya adalah pelaksanaan Sidak Pasar Pemantauan Harga Bahan Pokok, Gerakan Operasi Pasar Murah dengan melakukan mobilisasi pangan dari daerah surplus ke daerah minus, sinergi bersama asosiasi dan pengusaha untuk pengendalian inflasi, melakukan komunikasi efektif untuk menjaga ekspektasi Masyarakat, serta pembuatan Pergub dalam rangka pengendalian ketersediaan pasokan komoditas di NTB hingga membawa NTB sebagai lumbung pangan nasional
Tidak hanya itu, TPID NTB juga menjalankan sejumlah program yang dikemas dalam “Tancapkan Gas (Tanam Cabe Pelihara Ikan dan Unggas)” terdiri dari kegiatan Kampung Aneka Cabai , Kampung Unggas, Perbenihan Ikan, dan NTB MALL.
Program ini merupakan implementasi dari strategi 4 K khususnya dari aspek ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga yang outputnya adalah terkendalinya angka inflasi NTB sebesar 3,02 % (yoy) sesuai dengan target angka inflasi nasional tahun 2023 yaitu 3,0 ±1%.
Mengangkat tema “Pengamanan Produksi dan Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga”. Rakornas tahun ini dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia dan dihadiri oleh Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Menko Perekonomian selaku Ketua TPIP, Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya, Pimpinan Lembaga Negara, seluruh TPID Provinsi/Kabupaten/Kota, serta asosiasi terkait.
Dalam sambutannya, Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo menginstruksikan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk terus memperkuat sinergi dan inovasi dalam pengendalian inflasi pangan, dengan didukung oleh Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Arahan Presiden Joko Widodo tersebut disampaikan guna terus menjaga inflasi agar tetap rendah, di tengah tantangan yang masih mengemuka.
Kedepan, sinergi pengendalian inflasi pangan dalam TPIP dan TPID dan didukung GNPIP di berbagai daerah terus diperkuat guna memitigasi beberapa risiko, seperti dampak ketegangan geopolitik, gangguan cuaca karena fenomena perubahan iklim, serta fluktuasi pasokan seiring masih mengemukanya kendala produktivitas dan konektivitas.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo juga menyampaikan bahwa tren inflasi dalam 10 tahun terakhir menunjukkan inflasi terkendali rendah dan termasuk yang terendah di dunia saat ini. Tercatat inflasi indeks harga konsumen (IHK) Mei 2024 yang berada di angka 2,84% atau masuk dalam kisaran target 2,5% ± 1%.
Terkendalinya inflasi di pusat maupun daerah ini tentunya didukung dengan sinergi dari tim pengendali inflasi pusat (TPIP) dan tim pengendali inflasi daerah (TPID). Termasuk dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Perry Warjiyo juga mengapresiasi atas sinergi erat dan inovasi yang ditempuh oleh seluruh pemangku kebijakan dalam pengendalian inflasi. Bank Indonesia akan terus berkomitmen untuk memperkuat bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengendalian inflasi, termasuk dengan meningkatkan peran 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia dalam meningkatkan efektivitas GNPIP, yang telah dicanangkan sejak pertengahan tahun 2022 yang lalu dengan sinergi menjaga ketersediaan pasokan, Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan inflasi tahun 2024 hingga 2025 terus terkendali sehingga tetap dalam kisaran sasaran, yang akan menurun menjadi 2,5±1%. (bul)