Praya (Suara NTB) – SMP Rahmatullah Al Maarif Darek, Lombok Tengah, menyelenggarakan lomba pemrograman/coding sebagai bagian dari class meeting yang diadakan pada 11-13 Juni 2024. Lomba ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 8, dengan peserta berjumlah 20 kelompok, masing-masing beranggotakan dua orang. Jika biasanya class meeting di berbagai sekolah umumnya hanya diisi dengan lomba olahraga, seni, dan pidato, Kepala Sekolah SMP Rahmatullah Al Maarif Darek, Ustaz Nurul Watoni, berinisiatif melakukan inovasi besar dengan memasukkan coding sebagai bagian dari class meeting.
Langkah ini diambil untuk semakin mengakselerasi percepatan digital di sekolah. Class meeting ini tercatat sebagai lomba Coding pertama tingkat SMP di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tujuan dari lomba ini adalah untuk mengukur taraf pemahaman siswa kelas 8 yang seluruhnya telah mengikuti pelatihan pemrograman berbasis game menggunakan aplikasi Scratch. Selain itu, lomba ini juga bertujuan untuk membudayakan kemampuan siswa dalam menggabungkan kemajuan teknologi dengan nilai-nilai religius untuk menyelesaikan masalah kontemporer, serta agar menjadi embrio kemajuan teknologi dan percontohan bagi sekolah-sekolah lain di NTB.
Lomba Coding ini merupakan tindak lanjut dari workshop literasi digital dan training coding yang dilakukan untuk para guru dan siswa, bekerja sama dengan Prodi Statistika- tematika FMIPA Universitas Mataram (Unram) dan bantuan dari Pemerintah Kanada. Lomba dimulai dengan babak penyisihan, kemudian dilanjutkan dengan final. Kriteria penilaian lomba meliputi kekompakan kelompok dan kreativitas yang harus diselesaikan dalam waktu satu jam.
Nurul Watoni menyatakan, “Kami berharap program pelatihan yang sama dapat dilakukan dengan kerjasama bersama FMIPA Universitas Mataram. SMP Rahmatullah Al Maarif Darek juga kami harapkan dapat menjadi rujukan pelatihan coding di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Kecamatan Praya Barat Daya,” katanya. Menariknya, 90% peserta lomba adalah siswi, yang menandakan kemajuan pesat partisipasi perempuan dalam bidang STEM, khususnya teknologi. Hal ini sangat membanggakan mengingat fenomena ketertinggalan masyarakat desa, terutama perempuan dalam bidang STEM.
Guru pengampu pelajaran IT, Neli Dewi, mengungkapkan, “Siswa sangat antusias mengikuti, baik training maupun lomba Coding.” Selama lomba, terlihat bahwa siswa telah mahir menggunakan aplikasi Scratch untuk membuat animasi dan game sederhana.
Dengan adanya lomba ini, SMP Rahmatullah Al Maarif Darek berharap dapat terus mendorong inovasi digital di sekolah-sekolah dan menjadi pelopor dalam pendidikan teknologi di Nusa Tenggara Barat. (ulf)