Bakal calon wakil gubernur (Bacawagub) NTB, H. W. Musyafirin (Haji Firin) terus menggelar silaturahmi dengan masyarakat. Terbaru bupati Kabupaten Sumbawa Barat dua periode ini giliran menyambangi masyarakat kecamatan Alas dan Alas Barat.
SILATURAHMI Haji Firin dengan masyarakat di dua kecamatan bagian barat kabupaten Sumbawa itu digelar, Minggu (16/6) lalu. Dalam perjalanan kunjungan itu, Haji Firin setidaknya menggelar pertemuan di 5 titik berbeda, diantaranya di desa Labuhan Mapin, Mapin Kebak dan desa Lekong di kecamatan Alas Barat. Sementara di kecamatan Alas, ia bersilaturahmi dengan warga desa Baru dan desa Dalam.
Titik pertama yang didatangi Haji Firin adalah Karang Nilam, desa Labuhan Mapin. Di desa ini calon wakil gubernur Hj. Sitti Rohmi Djalilah ini disambut antusias warga. Warga yang sejak pagi datang di lokasi pertemuan langsung menyerbu Haji Firin untuk bersalaman dan sekeda seafoto usai silaturahmi digelar. Warga mengaku ingin melihat dari dekat Haji Firin,sosok bupati yang telah membawa KSB menjadi salah satu daerah paling pesat perkembangannya di NTB.
“Nama pak Haji Firin kami tahu. Tapi belum pernah lihat orangnya langsung. Ternyata beliau sangat ramah ya,” kata Amir salah seorang warga desa Labuhan Mapin.
Setelah dari Labuhan Mapin, Haji Firin melanjutkan perjalanannya ke desa Mapin Kebak, Lekong, Setowe Berang dan terakhir di desa Juran Alas, kecamata Alas.
Dari kelima titik yang dikunjungi Haji Firin di Kecamatan Alas dan Alas Barat ini tak banyak permintaan yang disampaikan masyarakat. Mereka hanya meminta, jika terpilih sebagai wakil gubernur kelak, agar tak melupakan masyarakat. “Kalau terpilih jangan lupakan kami. Karena lima tahun lalu, kami ini hanya menerima janji palsu. Jangan jadikan kami anak tiri karena kami ini adalah bagian dari NTB juga,” kata H. Kasum warga desa Lekong.
Hal senada disampaikan Muhammad Saad, tokoh masyarakat Desa Dalam Kecamatan Alas ini mengatakan, warganya memiliki trauma memilih pemimpin yang tak pernah memperhatikan rakyat. ‘’Cukup kemarin kami merasakan ketidakadilan, sekarang harapan besar kami ada di H. W. Musyafirin. Kalau terpilih nanti, jangan lupa diri,” kata anggota DPRD Sumbawa ini.
Bacawagub H. W. Musyafirin mengakui, dari lima titik yang dikunjungi di Kecamatan Alas dan Alas Barat, keluhan dan persoalan yang disampaikan masyarakat hampir sama. Minimnya keberpihakan pemimpin kepada rakyat. Karenanya jika nanti dirinya bersama Ummi Rohmi kelak diberi amanat memimpin NTB pastinya akan selalu mendengarkan apa-apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. “Dan insyaallah saya akan selalu melakukan hal seperti ini (turun ke masyarakat),” janjinya.
Dihadapan masyarakat, Haji Firin mengatakan, sosok pemimpin yang baik adalah pemimpin yang benar-benar hadir di tengah masyarakat. Pemimpin kata dia tidak bisa hanya bekerja di belakang meja. Ia harus turun lapangan agar mengetahui dan merasakan langsung persoalan yang dihadapi masyarakat. ‘’Saya pernah ke Batu Rotok. Saya menangis melihat kondisi masyarakat di sana. Kalau saya tidak dibatasi kewenangan sebagai bupati KSB, saya akan bantu menyelesaikan persoalan masyarakat di sana. Tapi aturan tak memungkinkan,” cetusnya.
Politisi PDI Perjuangan ini selanjutnya menyampaikan, salah satu alasan kenapa dirinya maju sebagai Bacawagub NTB karena merasa terusik dengan ketimpangan pembangunan di sejumlah daerah. “Banyak memang cara untuk membantu masyarakat. Tapi untuk pemerataan pembangunan jalannya hanya dengan menjadi pemimpin,” sebutnya.
Selanjutnya ia menyampaikan, tugas pemimpin sebuah wilayah benang merahnya sangat sederhana. Yakni memastikan terpenuhinya kebutuhan layanan hak dasar masyarakat baik itu infrastruktur dan non infrastruktur. “Alhamdulillah di KSB kami bisa tuntaskan semua. Pertanyaannya, apakah KSB punya uang banyak, tidak juga, karena APBD setiap kabupaten/kota ini hampir sama. Tinggal bagaimana kepekaan pemimpin itu sendiri. Itu kuncinya,” urai Haji Firin.
Dalam kesempatan siaturahmi itu, Haji Firin kemudian mengingatkan masyarakat Alas dan Alas Barat untuk memilih pemimpin yang amanah. Pemimpin yang benar-benar amanah atas setiap janji yang pernah dibuat bersama masyarakat. “Sikap amanah itu wajib bagi seorang pemimpin,” tegasnya. (bug/*)
