Sumbawa Besar (Suara NTB)- Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Sumbawa, mengaku belum mendapatkan konfirmasi lebih lanjut dari panitia sail Indonesia terkait jumlah peserta yang akan mengikuti event tahunan tersebut.”Kalau total peserta sampai saat ini belum ada realese nya dari event organizer (EO) cuman kami mendapatkan estimasi dari panitia sebelumnya sebanyak 30 sampai 50 kapal,” kata Kadis Popar Sumbawa, Dr. Dedy Heri Wibowo, kepada Suara NTB, Rabu 19 juni 2024.Dia pun menyebutkan, jika masing-masing kapal layar itu penumpangnya dua sampai empat orang maka ada sekitar 100 wisatawan yang akan berkunjung ke Sumbawa. Bahkan rencananya, perahu peserta Sail akan berlabuh di Pelabuhan Badas.Event Sail Indonesia, rutin diselenggarakan dan ada sekitar 22 destinasi se-Indonesia yang dikunjungi oleh kapal Sail salah satunya Sumbawa tetapi untuk kepastiannya kita masih menunggu dari panitia,” ucapnya. Dia melanjutkan, dari 22 destinasi yang dikunjungi peserta, Sumbawa mendapatkan tempat land off paling banyak.
Kalau daerah lain destinasi yang dikunjungi sekitar empat hari itu sudah maksimal sementara di Sumbawa sampai enam hari. “Kita paling banyak land off nya, kita berharap bisa memberikan dampak ke perekonomian masyarakat yang berada di sekitar lokasi kegiatan,” ujarnya. Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan beberapa destinasi unggulan daerah untuk dinikmati para wisatawan salah satunya destinasi wisata pantai Gelora.Saat ini pihaknya juga terus melakukan penataan di sekitar lokasi yang akan dikunjungi oleh wisatawan. “Kita juga akan suguhkan dengan mini karapan kerbau itu yang menjadi hal yang utama yang sangat menarik. Kita dijadwalkan sekitar tanggal 17 sampai 22 September,” tambahnya. Selain destinasi wisata baru, pihaknya juga menyiapkan destinasi wisata yang disiapkan sama seperti sebelumnya. Bahkan ada dua ikon Sumbawa yang diminati peserta Sail rally yaitu hiu paus dan karapan kerbau yang paling tinggi animonya.
“Kalau di desa wisata tentu ada dampak secara langsung, contohnya di Batu Dulang. Mereka borong semua apa yang dijual di sana oleh pelaku UMKM seperti kopi kemasan,” timpalnya. Ia menambahkan, sebelum menjalankan jadwal 2024, tentu pihaknya tetap akan melakukan pertemuan terlebih dahulu. Hal itu dilakukan untuk memastikan destinasi mana saja yang akan dikunjungi. “Tetap akan kita rapat dulu untuk memastikan destinasi yang akan dikunjungi, sehingga persiapan yang kita lakukan bisa lebih maksimal,” pungkasnya. (ils)