Taliwang (Suara NTB) – Untuk mengokohkan keyakinan publik Kabupaten Sumbawa Barat, bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Fud Syaifuddin – Aheruddin (Fud – Aher) akan melakukan survei elektabilitas.
Survei direncanakan akan digelar pada awal bulan Juli mendatang dengan menggunakan lembaga survei bertaraf nasional. “Untuk survei pasangan insyaallah akan dimulai 1 Juli mendatang,” ungkap bakal calon bupati Fud – Aher, Fud Syaifuddin, Kamis 20 juni 2024
Lembaga survei yang digunakan dikatakan Fud merupakan lembaga yang disiapkan oleh partai. Dalam hal ini oleh jaringan lembaga survei yang ditunjuk oleh DPP Partai Nasdem dimana Fud bernaung saat ini. “Kami tinggal pakai. DPP (Nasdem) sudah menyiapkan lembaganya,” katanya.
Fud mengaku, survei menghadapi Pilkada KSB tahun ini bukan yang pertama kali dijalaninya. Sebelumnya, survei pernah dilakukan survei untuk memonitor tingkat keterpilihannya sebagai calon bupati (tanpa pasangan wakil). Berikutnya survei simulasi berpasangan dengan sejumlah figur potensial yang dapat mendampinginya untuk memenangkan Pilkada KSB, 27 November mendatang.
Untuk survei elektabilitas pribadi sebagai calon bupati, dijelaskan Fud hasilnya sangat memuaskan. Bahkan wakil bupati KSB dua periode ini mengklaim tingkat keterpilihannya jauh melampaui elektabikitas figur calon-calon bupati potensial lainnya.
Demikian pada hasil survei simulasi berpasangan, ketua DPC Partai Nasdem ini menyebut, belasan nama yang dipasangkan dengannya, termasuk nama Aheruddin, memiliki hasil yang cukup bagus. Intervalnya antara 48 persen tertingi dan 36 persen yang terendah.
Menurut Fud, finalnya ia berpasangan dengan Aheruddin saat ini, maka hasil survei pada Juli mendatang pasti akan lebih tinggi lagi. “Elektabilitas pak Aher sebagai calon wakil juga sangat bagus. Apalagi kemudian kalau kami sudah berpasangan,” paparnya.
Fud selanjutnya kembali menyampaikan, keputusannya memilih Aher sebagai pendamping tidak secara tiba-tiba. Komunikasi antara keduanya sudah dibangun sejak beberapa waktu lalu. “Jauh hari komunikasi saya dengan pak Aher kan bagus. Kami sama-sama politisi dan banyak diskusi untuk menyamakan persepsi membangun daerah (KSB) ini lebih baik lagi ke depannya,” cetusnya.
Terakhir Fud mengimbau kepada masyarakat dalam menghadapi kontestasi Pilkada agar jangan sampai terpecah belah. Menurutnya Pilkada hanya sebagai sarana politik bagi masyarakat untuk memilih pemimpin daerah. “Yang utama itu setelah Pilkada siapa pun yang terpilih. Maka dialah pemimpin terbaik pilihan rakyat untuk mengawal pembangunan daerah 5 tahun ke depan,” imbuhnya.(bug)