Mataram (Suara NTB) –Target kontingen Provinsi NTB meraih 20 medali emas pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) tidaklah main-main. KONI NTB tidak mau target besar yang ingin diraih kontingen PON NTB meleset dari target semula.Untuk itu, tegas Ketua KONI Provinsi NTB H. Mori Hanafi, SE., M.Comm., semua atlet, pelatih harus disiplin dan mematuhi aturan yang sudah dibuat selama mengikuti pelatda. Apalagi, pelaksanaan PON di Provinsi Aceh dan Sumut ini tinggal dua bulan, sehingga atlet tidak boleh main-main selama menjalani pelatda.
Kepada wartawan, Mori Hanafi menegaskan tidak akan memberikan toleransi pada atlet yang melanggar aturan. ‘’Jika sudah tiga kali melanggar aturan yang sudah ditetapkan. Misalkan seperti keluar malam dan tidak disiplin dalam berlatih, maka kami akan memberikan sanksi tegas,’’ ujarnya usai melantik pengurus Federasi Olahraga Kabaddi Seluruh Indonesia (FOKSI) Provinsi NTB periode 2023-2027 di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Selasa 25 Juni 2024.
Selama menjalani pelatda, tambahnya, atlet diberikan makanan sesuai dengan kebutuhan, termasuk masalah kesehatan. Tidak hanya itu, selama menjalani pelatihan mendapatkan uang saku dari KONI NTB. Untuk itu, pihaknya meminta atlet agar serius dalam berlatih dan mematuhi semua aturan yang sudah ditetapkan.
Mantan Wakil Ketua DPRD NTB ini juga mengakui, 254 atlet dari 43 cabang olahraga (cabor) sedang mengikuti pelatda untuk mengikuti PON 2024 di Provinsi Aceh dan Sumut. Mereka menjalani latihan yang keras dari pagi hingga sore dan tidak diperkenankan keluar saat malam. Ada yang sudah mengikuti pelatda selama 5 bulan dan ada juga yang mengikuti pelatda selama 3 bulan.
Dalam hal ini pihaknya berusaha mengurangi ketegangan dan kejenuhan atlet yang sedang mengikuti pelatda. Salah satu bentuk upaya mengurangi ketegangan dan kejenuhan adalah dengan bersama-sama menonton film di bioskop. Seperti yang dilakukan, pada Kamis 20 Juni 2024 lalu, atlet dari berbagai cabor bersama pelatih dan ofisial menonton film berjudul Ipar Adalah Maut, karya Hanung Bramantyo di CGV Cinema Transmart Mataram.
Selain nonton film bersama, tambahnya, pihaknya akan menggelar outbound pada akhir bulan Juli mendatang. Diakuinya, beban atlet dan juga KONI NTB pada PON Sumut-Aceh ini cukup berat, yakni mampu memenuhi target 20 medali emas. Sementara, waktu pelatda ini tidak lama, yakni 3 bulan lagi.KONI NTB, tambahnya, terus memantau perkembangan pelatda dari cabor per cabor dan melihat durasi dan beban atlet, sehingga memutuskan dilakukan refreshing dengan menonton film bersama. ‘’Jadi mudah-mudahan setelah ini, latihannya lebih giat. Dan saat puncak latihan di bulan Juli akan dilakukan outbound. Jadi ini semacam hiburan ringan. Refreshing supaya terefleksi juga, karena mereka latihan gila-gilaan,’’ ujar anggota DPR RI terpilih Daerah Pemilihan NTB dari Partai Nasdem ini. (ham)