Selong (Suara NTB)-Minat Investasi di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terbilang cukup tinggi. Data triwulan kedua tahun 2024 ini tersusun laporan rencana Rp 873 miliar. Catatan tahunan 2023, perencanaan investasi tembus Rp 15 triliun.
Demikian dikemukakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lotim, Husnul Basri saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 25 Juni 2024 kemarin.
Nilai investasi tersebut kata Husnul terbaca dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) pada Dashboard On-line Single Submission (OSS). Pada triwulan kedua tahun 2024 ini terbaca Rp 873 miliar rencana investasi oleh perusahaan baik badan hukum maupun perorangan. Serapan tenaga kerja mencapai 19.797 orang.
Pada tahun 2023, laporan realisasi investasi Rp 700 miliar. Angka ini disebut relatif lebih kecil dari rencana karena tidak semua yang melakukan perencanaan itu melaporkan kegiatan penanaman modalnya.
Pengusaha wajib lapor hanyalah yang memiliki modal Rp 1 miliar ke atas. Sementara, sebagian besar investasi yang ada di Kabupaten Lombok Timur itu merupakan penanam modal dengan modal dibawah Rp 1 miliar. Tidak ada kewajiban lapor realisasi investasinya.
Begitupun laporan realisasi investasi pada tahun 2024 per tanggal 19 Juni lalu baru mencapai Rp 175 miliar. Angka tersebut jauh dari rencana investasi yang masuk. Senada alasannya juga karena yang berbadan hukum perorangan maupun tidak ketika modalnya hanya puluhan atau bahkan ratusan juga belum wajib lapor.
Menurut Husnul Basri, jika semua yang merealisasikan investasinya melapor maka cukup besar nilainya. Secara kasat mata di Lotim saat ini tumbuh dengan baik dunia bisnis di segala bidang.
Terbanyak investasi yang masuk ini merupakan unit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Seperti kuliner, usaha jasa perdagangan. “Usaha paling laku itu makan minum dan jasa karena itu menjadi kebutuhan, jasa menjadi banyak karena jumlah penduduk,” imbuhnya. (rus)