Taliwang (Suara NTB) -Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sumbawa Barat bekerja ekstra dalam melakukan pengawasan tahapan Pilkada serentak. Sebagaimana diketahui saat ini ada dua tahapan Pilkada KSB yang terlaksana dalam waktu bersamaan, yakni pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih dan verifikasi faktual (verfak) syarat dukungan bakal calon perseorangan.
“Karena (coklit) ini beririsan kegiatannya dengan Verfak syarat dukungan jadi pastinya kita butuh kerja ekstra,” terang Kordiv Penindakan dan Penyelesaian Sengketa sekaligus Person in Charge (PIC) Pengawasan Coklit Bawaslu KSB, Nurhidayati Arifah, Rabu 26 Juni 2024
Kerja ekstra ini karena terbatasnya personil Bawaslu. Dikatakan Nurhidayati, jumlah Panwaslu Desa/Keluarahan (PKD) yang dimilikinya hanya terdiri satu orang per desa/kelurahan. Sementara untuk pencoklitan saja, petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) yang diterjunkan oleh KPU lebih dari satu orang sesuai dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Jadi bisa dibayangkan kan petugas kami di desa bekerjanya bagaimana. Awasi Coklit juga proses Verfak,” sebutnya.
Namun demikian Nurhidayati menyatakan pihaknya tetap menjalankannya. Agar pengawasan maksimal tanpa ada tahapan yang diabaikan Bawaslu KSB memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada. Caranya yakni dengan mengerahkan seluruh personil mulai dari Panwascam hingga personil Bawaslu.antor tiap divisi turut terjun ke lapangan membantu perugas PKD di tiap desa/kelurahan. “Kita kerja lintas divisi jadinya. Terkandang saya yang jadi PIC Coklit bersama staf juga membantu pengawasan Verfak di tingkat lapangan,” bebernya.
Khusus untuk pengawasan tahapan Coklit data pemilih sendiri, Nurhidayati menyebut, pihaknya telah menggelar rapat dalam kantor (RDK) dengan Kordiv Pencegahan Panwascam dan staf seluruh stafnya. Dalam rapat itu satu hal yang difokuskan adalah mengoptimalkan kerja-kerja pengawasan agar tertib sesuai aturan yang berlaku.
“Saya minta kepada petugas lapangan harus teliti misalnya dalam pengisian alat kerja pengawasan (AKP) dan administrasi pengawasan lainnya,” kata Yayaq sapaan akrab Nurhidayati.
Berikutnya ia menambahkan, saat ini pihaknya juga sudah menyusun rencana uji petik jelang berakhirnya tahapan Coklit. Pengujian itu bertujuan untuk melihat apakah seluruh prosedur Coklit telah dijalankan sesuai prosedur oleh petugas Pantarlih di tingkat lapangan. “Uji petik itu 7 hari sebelum kegiatan Coklit berakhir. Kita akan lihat misalnya apakah rumah warga yang sudah dicoklit sudah dipasang stiker atau sudah terima tanda terima telah dicoklit,” imbuhnya seraya menambahkan ekstra pengawasan tahapan Pilkada pada saat ini hanya terjadi di KSB.”Di NTB kan hanya kita yang ada bakal pasangan calon peseorangannya. Kalau di Pilgub dan pilkada kabupaten/kota lain tidak ada,” tukas Yayaq. (bug)