Mataram (Suara NTB) –Tim Musikalisasi Puisi SMAN 1 Selong terpilih sebagai Pemenang II Festival Digital Musikalisasi Puisi Tingkat SMA/MA/SMK Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Keputusan ini membuat Tim SMAN 1 Selong mewakili NTB dalam Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional. Untuk memastikan tim memiliki bekal yang cukup, Kantor Bahasa Provinsi NTB melakukan pendampingan dan pembinaan kepada Tim SMAN 1 Selong.Pembinaan dilakukan dengan mendampingi peserta di SMAN 1 Selong selama dua hari secara intens, yakni pada 24–25 Juni 2024. Dalam pembinaan kali ini, narasumber yang sebelumnya merupakan juri dalam tahap penilaian, yakni Ary Juliant, Kiki Sulistyo, dan Eko Wahono, melakukan evaluasi atas penampilan peserta sebelumnya.“Puisi ini bukan puisi yang sepenuhnya gelap.
Ada ironi yang membuat sifat puisi menjadi erotis. Ada persilangan, hal-hal iseng, yang dimasukkan penulis. Itulah yang membuat puisi ini sangat berpotensi untuk punya dramaturgi yang menarik,” ujar Kiki menyampaikan tafsirnya atas puisi wajib.Ia kemudian meminta pemain memainkan satu per satu instrumen mereka. Menurutnya, berlatih dengan bermain secara bergiliran membuat kepekaan dan daya kreativitas siswa muncul dengan sendirinya.“Ekspresif itu penting dan jangan setengah-setengah dalam melakukannya. Apabila menggunakan gergaji, optimalkan penggunaan gergajinya,” tambah Ary Juliant menanggapi ide kreatif SMAN 1 Selong dalam eksplorasi instrumen. Ia memberi contoh permainan suara dari berbagai hal yang ada di sekitar kita. “Jangan terjebak pada yang konvensional,” imbuhnya.
Eko Wahono juga menyampaikan bahwa kesan dramatis harus lebih tampak. Untuk memunculkan kesan tersebut, peserta harus memiliki dasar yang kuat akan pemahaman visualisasi puisi. “Bayangkan dan hadirkan gambaran. Buat puisi lebih hidup dengan visual instrumen yang lebih baik dan sesuai pemaknaan, bukan arti gamblangnya,” jelas Eko.Dalam pernyataan pamungkas, masing-masing narasumber memberi semangat kepada peserta. Bagi seluruh narasumber, yang tetap harus selalu dijaga adalah semangat dan komunikasi satu sama lain. Eko Wahono juga berpesan bahwa tujuan utama bukan hanya semata-mata menjadi pemenang. Lebih dari itu, peserta harus bermain dengan senang.
Ketiga juri mengakui pembinaan per tim semacam ini terasa lebih intim dibanding pembinaan pemenang secara sekaligus. Hal ini membuat juri dapat memberi masukan secara personal sebab setiap tim memiliki keunikan dan kendala masing-masing.Hasil kegiatan pendampingan dan pembinaan ini berupa karya musikalisasi puisi yang akan dilombakan secara nasional. Sebelum Agustus berakhir, seluruh peserta wajib sudah selesai melakukan perekaman. Tidak hanya SMAN 1 Selong, pendampingan dan pembinaan musikalisasi puisi juga akan didapatkan oleh SMAN 5 Mataram sebagai pemenang I pada tanggal 27–28 Juni 2024. (ron)