Mataram (Suara NTB) –Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) perlu mencari cara untuk meningkatkan kesadaran aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota Mataram untuk membayar zakat. Pada semester pertama realisasi zakat belum mencapai target.Kepala Baznas Kota Mataram, Drs. H. Djaswad menyebutkan, target zakat yang ditetapkan pemerintah pusat di tahun 2024 mencapai Rp6,5 miliar. Target ini mengalami peningkatan dari tahun 2023 yakni, Rp5,5 miliar. Potensi zakat paling primadona berasal dari aparatur sipil negara. Di satu sisi, pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) belum bisa ditarik zakatnya secara maksimal. Hal ini berdampak terhadap target zakat di semester pertama belum mencapai target. “Seharunya capaian zakat di semester pertama ini 50 persen. Sekarang ini belum sampai Rp3 miliar atau belum mencapai target,” terang Djaswad dikonfirmasi pada Rabu 26 Juni 2024.
Secara akumulasi pendapatan zakat setiap bulannya Rp400 juta – Rp500 juta. Dengan asumsi pendapatan itu dipotong 2,5 persen dari gaji 4 ribu lebih ASN di Kota Mataram. Perhitungan pendapatan zakat belum menghitung nisab menggunakan beras, gabah, dan emas.Djaswad mengatakan, belum tercapainya target zakat telah disampaikan kepada Sekretaris Daerah Kota Mataram, Lalu Alwan Basri untuk mensosialisasikan kembali ke seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah. “Saya sudah lapor ke Pak Sekda. Kita akan sosialisasikan lagi ke semua OPD,” jelasnya.
Ia memperkirakan tidak tercapainya zakat itu, karena rata-rata pendapatan ASN minus oleh pemenuhan kebutuhan. Secara agama seharusnya tidak dikenakan zakat. Apakah minusnya gaji ASN karena hutang di bank? Baznas ditegaskan Djaswad, tidak masuk ke ranah tersebut. Kredit atau pinjaman di bank menjadi kewenangan dari masing-masing pegawai.Namun demikian, pemotongan zakat ini sebenarnya tidak hanya gaji pokok saja, melainkan diatur juga pendapatan lainnya berupa tunjangan. “Tetapi ada saja dalih dari pegawai kita bahwa TPP itu tidak boleh kena zakat. Padahal, itu juga pendapatan tambahan,” demikian kata dia. (cem)