Giri Menang (Suara NTB) – Hampir sepekan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan di Lombok Barat (Lobar). Dampaknya, tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pun mulai menurun. Pada pekan ke ketiga bulan Juni ini, dari data mingguan (per pekan) Dinas Kesehatan setempat kasus DBD turun hampir 50 persen.
kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar Suhaili mengatakan dari laporan data per pekan atau mingguan kasus DBD menunjukkan tren penurunan. “Data pekan ke 3 di bulan ini (Sabtu lalu) dari 65 kasus yang di Minggu sebelumnya turun menjadi 35 kasus, terjadi penurunan sekitar 50 persen,”kata Kabid P3KL ini, Kamis 27 Juni 2024.
Laporan data kasus DBD ini pun terus di-update per hari, per pekan hingga bulanan. Untuk laporan Minggu ke empat bulan ini akan selesai hari ini (kemarin red). Nanti penilaian terhadap data tersebut dilakukan pada hari Sabtu. Penurunan kasus DBD ini masih dilihat secara kabupaten. Belum rinci per kecamatan. Diharapkannya, dengan gerakan PSN yang dicanangkan Kamis 20 juni 2024di Kuripan oleh Penjabat (Pj) Bupati Lobar H. Ilham, kasus DBD terus menurun.
Penurunan kasus DBD ini juga berpengaruh terhadap permintaan fogging dari warga ke Dikes. Akhir-akhir ini, tidak ada permintaan fogging yang masuk ke Dikes. Selain itu dengan penurunan kasus DBD ini secara drastis diharapkan Lobar bisa segera keluar dari status KLB. Sesuai target, kalau jumlah kasusnya di bawah 20 per pekan. Maka kasus ini bisa dikatakan turun. “Artinya kita harapkan bisa segera keluar dari status KLB,”ujarnya.
Terpisah, Kepala Desa Sekotong Tengah Muhammad Burham mengatakan pihaknya berupaya memberantas nyamuk penyebab DBD dengan melakukan gotong royong secara masif bersama segenap unsur desa, warga, aparat dan puskesmas.
Gotong royong ini dilakukan di berbagai daerah di desanya. Pihaknya juga sudah membuat imbauan kepada masyarakat melalui Kepala Dusun agar warga menjaga kebersihan rumah dan lingkungan masing-masing. “Ini berbagai upaya yang kami lakukan mencegah DBD,” kata Burhan.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Lobar Lalu Irwan meminta agar gerakan PSN serentak harus masif dilakukan. Politisi Gerindra ini mempertanyakan, kenapa gerakan PSN serentak baru dilakukan ketika Lobar sudah KLB DBD. “Kenapa sekarang (dilakukan Gerakan PSN),? Seharusnya kan sebelum itu terjadi, kalau kita bicara pencegahan,” sorotnya. Irwan pun mendorong Dikes harus melakukan penanganan serius.
Yang perlu ditingkatkan ke depan adalah kegiatan Promosi Kesehatan (Promkes). Menurutnya Promkes ini besar manfaatnya untuk pencegahan ke masyarakat. “Kami akan tanya bagaimana sih Promkes kita?, apakah jalan, ada anggaran atau tidak?,”ujarnya sembari meminta program Promkes melalui media baik media cetak, elektronik dan online ditingkatkan anggarannya.(her)