Mataram (Suara NTB) – Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat (Disperin NTB) dan PLN NTB memfasilitasi Bimbingan Teknis (Bimtek) produksi dan kewirausahaan batako berbasis limbah batu bara pembangkit listrik atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA). Bimtek dilaksanakan di Mataram bagi para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), Jumat 28 juni 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian menuju acara puncak Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang akan digelar di NTB pada bulan Desember mendatang. BBI adalah program tahunan Kemenperin yang bertujuan untuk memberikan apresiasi terhadap hasil karya anak bangsa.
Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan Kemenperin, Yedi Sabaryadi menyatakan, pemanfaatan FABA dalam produksi batako adalah langkah strategis untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. “Kami berharap Bimtek ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian, serta mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah di NTB,” ujarnya. Sementara itu, Plh Kepala Disperin NTB Lalu Luthfi, M.Si menyampaikan kerjasama ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendorong pengembangan industri ramah lingkungan di NTB. “Dukungan dari PLN NTB sangat penting untuk memanfaatkan potensi FABA secara optimal, mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, dan mempersiapkan NTB sebagai tuan rumah BBI yang sukses,” ungkapnya.
Manager PT. PLN Unit Induk NTB Sigit Suharjono, juga menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung program-program berfokus pada pemanfaatan limbah industri. “Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk pengelolaan limbah FABA,” katanya. Para peserta Bimtek juga menyambut baik kegiatan ini. Rival, salah satu peserta mengatakan, Bimtek ini sangat bermanfaat, terutama dalam mengembangkan keterampilan baru dan membuka peluang usaha di bidang produksi batako berbasis FABA.
Dengan diselenggarakannya Bimtek ini, diharapkan tercipta sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam mengembangkan industri ramah lingkungan dan berkelanjutan di NTB. Rangkaian kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam menyukseskan acara puncak BBI, yang diharapkan dapat mengangkat potensi lokal dan meningkatkan kebanggaan terhadap produk buatan Indonesia. (bul)