Tanjung (Suara NTB)- Usai menuntaskan persoalan air bersih di Gili Trawangan dengan mengalirkan kembali pasokan kepada pelanggan, Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH., mengisyaratkan akan menyelesaikan masalah air di Gili Meno. Ia bersikeras, pelayanan air agar diperoleh secara adil oleh masyarakat di Gili Meno.
“Air adalah kebutuhan pokok, tanpa air kita tidak bisa hidup,” tegasnya Djohan kepada media usai meluncurkan Mal Pelayanan Publik di Tanjung, Jumat 28 Juni 2024
Menurut dia, putusnya pasokan air dari PT. TCN selaku produsen selama 5 hari lalu, akibat miskomunikasi. Untuk itu, pada beberapa hari kemarin, ia sendiri ikut terjun melakukan komunikasi baik dengan TCN di kantornya di Bali.
“Kami kira tidak ada masalah yang serius. Itu hanya miskomunikasi saja,” imbuhnya.
Ia juga menyinggung, persoalan air bersih di Gili Meno akan diatasi. Salah satunya dengan membangun fasilitas air bersih. Hanya saja, rencana yang paling mungkin untuk distribusi air Gili Meno adalah dengan menggandeng pihak ketiga.
Instalasi pipa bawah laut PDAM kata dia, hanya sampai di Gili Air. Sementara untuk Gili Trawangan dan Gili Meno, distribusi air bersih akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga.
“Kami akan terus melanjutkan pembangunan fasilitas air bersih, termasuk di Gili Meno,” ucapnya.
“Kami sudah bekerja sama dengan pihak ketiga untuk distribusi air di Gili Trawangan dan Gili Meno. Kalau ada persoalan, saya harap diselesaikan dengan baik, jangan dijadikan masalah besar,” sambungnya.
Ditegaskan Djohan, pemenuhan air bersih yang layak untuk masyarakat menjadi tugas pemerintah, baik pusat maupun daerah. Oleh karenanya, ia meminta agar polemik air dapat disikapi secara bijak. Pun demikian dengan pelanggan di Gili Meno dan Trawangan, agar memahami persoalan dengan bijak. Dalam hal ini, masyarakat tidak lantas bersikeras menolak hadirnya pelayanan air yang ditawarkan pemerintah melalui pihak ketiga PDAM dengan swasta.
“Fasilitas air ini adalah tugas pemerintah untuk menyiapkannya. Di Gili Trawangan banyak wisatawan yang membutuhkan air bersih. Kalau masyarakat tidak mau berlangganan, tidak perlu dipermasalahkan. Kita berfokus pada pelayanan umum dan sektor pariwisata seperti pelanggan hotel,” tandasnya. (ari)