Dompu (Suara NTB) – Kapolres Dompu, AKBP Zulkarnain, SIK menyampaikan komitmennya dalam memberantas judi di wilayah hukumnya. Komitmen ini sesuai instruksi Kapolri untuk menindak setiap pelaku, termasuk jika dilakukan oleh anggota Kepolisian.
Namun menindak praktik judi online tidak bisa hanya oleh kepolisian sebagai aparatur penegak hukum, tapi dibutuhkan kesadaran bersama. “Ketika dihapus aplikasinya saat ini, besok lusa bisa saja didownload lagi. Karena perangkat itu ada di HP dan setiap orang memiliki HP, yang tidak semua orang bisa mengontrolnya,” kata Zulkarnain saat dihubungi di sela acara syukuran Hari Bhayangkara ke 78, Senin (1/7) pagi.
Kendati demikian, judi online ini telah menjadi isu nasional dan sedang ditangani Mabes Polri. Polres akan mendukung dan mensuport apa yang menjadi langkah Mabes Polri dalam mengungkap dan menindak para pelakunya. “Ketika itu dilakukan oleh oknum anggota, akan kita tindak tegas,” jawabnya.
Sementara dari peringatan HUT Bhayangkar ke 78, di Kabupaten Dompu dipusatkan di lapangan kantor Bupati Dompu, Senin (1/7) pagi dan dilanjutkan acara syukuran di pendopo Bupati. Kapolres Dompu, AKBP Zulkarnain bertindak sebagai inspektur upacara dan membacakan sambutan tertulis Kapolda NTB.
Dalam sambutannya, di usianya yang ke 78 tahun, kepolisian yang telah melewati berbagai tantangan. Kepolisian sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, juga dituntut bertindak tegas terhadap kelompok yang melanggar hukum. “Jika ada kesan bahwa penegakan hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas, kami tegaskan bahwa proses penegakan hukum dilakukan secara adil tanpa pandang bulu,” tegasnya.
Kepolisian juga diibaratkan sapu lidi yang tidak bisa dipisah – pisahkan. Setiap pribadi kepolisian dituntut bersih untuk bisa membersihkan kotoran lainnya. Ketika ada yang tidak bersih, maka harus dibersihkan agar tidak mengotori yang lain. “Ini menjadi komitmen kepolisian saat ini untuk bisa menjadikan kepolisian presisi,” katanya. (ula)