Mataram (Suara NTB) – Geopark Rinjani menjadi salah satu geopark yang menjadi tolok ukur pengembangan geopark lain di Indonesia.
Selain karena keindahan alamnya dan menjadi salah satu gunung yang paling banyak menggaet wisatawan asing dan lokal, alasan geopark Rinjani menjadi bancmark geopark lainnya adalah karena Pemerintah Daerah provinsi Nusa Tenggara Barat paham akan potensi gunung ini.
Hal ini disampaikan oleh General Manager Badan Pengelola Geopark UNESCO Rinjani Lombok, Mohamad Farid Zaini pada acara The 5th Geotourism Festival and International Conference yang diselenggarakan di Hotel Lombok Raya, Kamis, 4 Juli 2024.
“Geopark Rinjani itu sebagai salah satu tolok ukur pengembangan geopark yang ada di Indonesia, peraturan gubernur tentang pengelola geopark tahun 2018, itu adalah peraturan gubernur pertama di Indonesia, dan itu dijadikan tolok ukur oleh provinsi lain, untuk meniru peraturan yang sama, bahkan itu dibuat sebelum Perpres tentang geopark tahun 2019,” ujarnya.
Adanya peraturan geopark Rinjani ini tidak hanya dijadikan tolok ukur bagi Indonesia, tetapi juga mendapat apresiasi dari pihak internasional. “Pengelolaan geopark Rinjani ini mendapat apresiasi dari seluruh pihak, mulai dari komite nasional Geopark Indonesia, Asia-Pacific Geopark Network, maupun Geopark Network,” lanjutnya.
Menurut Farid, acara Konferensi Internasional Geopark ini setidaknya membawa 700 orang datang ke Lombok untuk mengadakan berbagai acara mulai dari tanggal 4-6 Juli 2024, sehingga, adanya acara ini dinilai mampu meningkatkan perekonomian, khususnya bagi pelaku UMKM.
“Tanggal 5 Juli bakal ada presentasi dari 34 presenter dari berbagai negara, bukan hanya dari Indonesia, ada bahkan dari Brazil datang kesini, dari Maroko, dari Jepang, Australia, Malaysia, dan Filipina,” jelasnya.
Di tanggal 6 Juli, para peserta workshop ini akan melakukan trip ke daerah sekitar Gunung Rinjani, mulai dari Air Terjun yang ada di Senaru, Masjid Kuno Bayan Beleq, desa Adat, dan sebagainya, sehingga dikatakan kegiatan ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sementara itu, menurut Pj Gubernur NTB, Mayjen TNI (Purn) Hassanudin, kegiatan ini merupakan bukti bahwa Rinjani menjadi salah satu Geopark yang bernilai di mata internasional, sehingga, gelaran ini tentu perlu diapresiasi.
Ditambah lagi bahwa Rinjani menjadi salah satu destinasi wisata NTB yang paling banyak di kunjungi oleh mancanegara, tercatat di tahun 2023, jumlah kunjungan ke Rinjani mencapai 136.163 wisatawan, dengan rincian 34.518 wisatawan mancanegara, dan 104.645 wisatawan lokal. Banyaknya kunjungan ini memberikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp14.7 miliar. (era)