spot_img
Kamis, Desember 12, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMTiga Kecamatan di Mataram Terdampak Banjir

Tiga Kecamatan di Mataram Terdampak Banjir

Mataram (Suara NTB) – Hujan lebat yang terjadi pada Rabu, 3 Juli 2024 mengakibatkan tiga kecamatan di Kota Mataram terdampak banjir. Volume air yang tinggi memicu luapan ke pemukiman warga terendam. Kerugian akibat bencana tahunan masih dilakukan asesmen.

Walikota Mataram, Dr. H. Mohan Roliskana ditemui pada Kamis, 4 Juli 2024 menyebutkan, tiga kecamatan yakni Sekarbela, Sandubaya, dan Mataram terkena dampak akibat luapan Sungai Bernjok dan Sungai Unus. Pemukiman warga yang berada di sepanjang aliran sungai terendam dan beberapa warga sempat dievakuasi ke masjid dan lokasi yang aman. Kondisi banjir dinilai mengkhawatirkan jika hujan tidak berhenti. “Saya melihat langsung kondisinya dan sedikit mengkhawatirkan kalau hujan tidak berhenti malam itu,” terangnya.

Ia bersyukur air sudah surut dan tinggal dilakukan pembersihan lumpur dan sampah yang meluap ke pemukiman warga. Organisasi perangkat daerah (OPD) teknis diminta membersihkan area yang terdampak, sehingga masyarakat bisa Kembali beraktivitas normal. “Saya sudah minta lumpur dan sampah yang masuk di lingkungan dibersihkan. Hasil asesmen belum ada laporan kerugian materil,” katanya.

Menurutnya, banjir yang meredam pemukiman warga di tiga kecamatan menjadi konsekuensi daerah hilir seperti Kota Mataram. Jika di hulu hujan lebat maka memiliki dampak di Kota Mataram. Kejadian banjir semalam juga dipengaruhi air laut maka air tidak bisa terbuang ke laut dan justru menghantam balik ke wilayah hulu.

Pemukiman di sekitar sungai mengalami dampak luapan air sungai. Di satu sisi, normalisasi saluran sudah dilakukan tetapi volume air terlalu besar sehingga tidak bisa banyak berbuat apa-apa.

“Bantuan diberikan seperlunya saja, tetapi tidak sampai dibangun tenda darurat dan dapur umum,” jelasnya.

Keluhan masyarakat berkaitan dengan rendahnya jembatan di Lingkungan Bebidas, Kelurahan Pagesangan,  memicu genangan juga menjadi bahan evaluasi. Walikota mencontoh kejadian beberapa tahun sebelumnya di Kekalik Jaya sama persis, utilitas atau jembatan sedikit dinaikkan sehingga perubahannya dirasakan masyarakat.

Dengan anomali cuaca yang sulit diprediksi masyarakat diminta mengantisipasi dan mewaspadai potensi bencana. Pemerintah dipastikan telah melakukan persiapan-persiapan dan skenario penanganan bencana. (cem)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO