Mataram (Suara NTB) – Pengguna motor konversi produk program konversi gratis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama SMKN 3 Mataram, Andi Rahmansyah, mengaku penggunaan motor konversi atau Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) sebagai alat transportasi sehari-hari jauh lebih hemat dari motor BBM.
Perhitungan tersebut, kata Andi, diperoleh melalui perbandingan pengeluaran dana rumah tangga yang ia anggarkan untuk kebutuhan BBM dan pengisian daya motor konversi miliknya.
“Dulu untuk BBM seminggu sekitar Rp 50 ribu. Itu kalau dikalikan satu bulan jadi lumayan. Sekarang pengeluaran itu sudah tidak ada. Saya charge di rumah pengeluaran listrik saya juga tidak naik,” ungkap Andi.
Andi yang merupakan 50 pendaftar pertama program konversi gratis Kementerian ESDM dan SMKN 3 Mataram itu mengatakan tak ada keluhan berarti sepanjang enam bulan dirinya menggunakan motor konversi.
Terkait pengisian daya, Andi mengaku tak menemui kesulitan dalam mengakses Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang kini telah tersebar di sejumlah titik di wilayah NTB.
“Adanya program konversi ini memberikan nilai tambah untuk kami keluarga sederhana sehingga pengeluaran jauh lebih menurun terutama pembelian bensin. Motor konversi lebih banyak plusnya daripada minusnya,” kata Andi.
Senada dengan Andi, pengguna motor konversi lainnya, Khairil Anwar, juga merasa penggunaan motor konversi jauh lebih ekonomis dibandingkan motor berbahan bakar BBM.
Kharil Anwar bercerita, sebelum menggunakan motor konversi, dalam satu minggu ia perlu mengisi BBM sebanyak dua kali atau jika diakumulasi sekitar Rp 90.000.
“Kalau motor konversi sekali charge sampai full itu jumlah kwh yang kita pakai sekitar 3 atau 4 kwh atau sekitar Rp 4.500 selama satu hari, kalau dikali 7 hari cuma sekitar Rp 30.000,” ucap Khairil Anwar.
Selain BBM, sebelum beralih ke motor konversi, Khairil Anwar juga perlu menyisihkan dana untuk keperluan ganti oli yang bisa menghabiskan dana sekitar Rp 140.000.
“Setelah saya pakai motor konversi itu zero oli. Tidak ada oli sama sekali yang kita butuhkan. Jadi itu yang menyebabkan penggunaan motor listrik ini banyak efisiensi yang kita dapat sebagai pengguna,” kata Khairil Anwar.
Bukan cuma berdampak positif bagi pengguna, motor konversi juga berpengaruh baik terhadap lingkungan, terutama dalam menekan angka polusi udara. Melalui peralihan ke motor konversi yang ramah lingkungan, Andi Rahmansyah dan Khairil Anwar, masing-masing telah berkontribusi menurunkan emisi gas karbondioksida sebesar 1,9 kg per 40 km.
Andi Rahmansyah dan Khairil Anwar adalah dua di antara sekian peserta yang terdaftar dalam program konversi gratis SMKN 3 Mataram. SMKN 3 Mataram terpilih sebagai penyelenggara konversi gratis untuk wilayah Mataram melalui kerja sama yang intens dengan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) sejak 2021.
Bersama PT PLN (Persero) UIP Nusra, SMKN 3 Mataram telah berhasil menciptakan sejumlah produk kendaraan listrik, mulai dari R-One Smekti sampai dokar listrik, dan telah hadir dalam sejumlah event eksibisi nasional.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan, menyampaikan bahwa PLN berkomitmen untuk menghadirkan ekosistem kendaraan listik di wilayah Nusra melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) guna mendukung transisi energi dan green tourism di NTB.(bul)