Mataram (Suara NTB) – Dinas Perindustrian NTB memfasilitasi pelatihan penggunaan asap cair sebagai pengawet furnitur dan anyaman kepada puluhan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM). Pelatihan diselenggarakan selama tiga hari, 15-18 Juli 2024 di Mataram.
Ketua Panitia, Plt Kabid PSDI, Arifin, MH menyampaikan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk furnitur dan anyaman di NTB. Diharapkan para peserta nantinya dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk mengembangkan usahanya masing-masing.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Hj. Nuryanti, SE.,ME diwakili H. Agus Supriyanto, Apt, menekankan pentingnya inovasi dalam industri pengolahan kayu dan anyaman guna meningkatkan nilai tambah produk dan membuka peluang pasar yang lebih luas.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada para peserta dan mendorong penggunaan teknologi asap cair dalam proses produksi furnitur dan anyaman, sehingga produk-produk yang dihasilkan lebih tahan lama dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Sebagaimana diketahui, asap cair adalah cairan hasil kondensasi dari asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu atau bahan organik lainnya pada suhu tinggi. Cairan ini mengandung berbagai senyawa kimia, seperti fenol, asam organik, dan karbonil, yang memberikan aroma khas asap serta memiliki sifat antiseptik dan pengawet alami.
Penggunaan asap cair dalam dunia kerajinan, khususnya untuk pengetan, menawarkan beberapa keuntungan. Diantaranya, sebagai Pengawet Alami, dimana senyawa-senyawa dalam asap cair dapat membantu mencegah pertumbuhan jamur, bakteri, dan serangga pada hasil kerajinan, sehingga memperpanjang umur pakai.
Sebagai Pewarna Alami, asap cair memberikan warna cokelat keemasan atau kehitaman yang khas pada bahan kayu, rotan, atau bambu, sehingga meningkatkan estetika hasil kerajinan. Memberikan Aroma Khas dapat memberikan nilai tambah pada produk kerajinan, terutama yang terbuat dari bahan alami.
Proses yang Lebih Mudah dibandingkan dengan proses pengasapan tradisional, penggunaan asap cair lebih praktis dan mudah karena dapat diaplikasikan secara langsung pada permukaan bahan. Cara penggunaan asap cair sangatlah mudah. Hanya perlu mengencerkan asap cair dengan air sesuai dengan perbandingan yang disarankan pada kemasan produk, lalu mengoleskannya secara merata pada permukaan hasil kerajinan. Setelah kering, ulangi proses pengolesan jika diperlukan.
Asap cair yang umum digunakan untuk pengetan hasil kerajinan biasanya berasal dari kayu keras seperti kayu jati, kayu mahoni, atau kayu ulin. Setiap jenis kayu akan menghasilkan aroma dan warna yang berbeda pada hasil akhir. (bul)